BerandaHits
Selasa, 27 Jan 2020 12:08

Terdampak Pembangunan Bangunan Mewah, Restoran Semarang Milik Jongkie Tio Bakal Ditutup

Tampak depan Restoran Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sudah menyajikan makanan kampung dan peranakan selama 29 tahun, kini restoran Semarang bakal segera tutup. Sayangnya sang pemilik, Jongkie Tio belum punya pandangan ke mana restorannya akan dipindah.

Inibaru.id - Meski Resto Semarang terlihat sunyi dari luar dan hanya ada satu kendaraan terparkir di halaman, tulisan 'Buka' pada pintu memberi tahu pengunjung saya bahwa tempat ini beroperasi.

Ketika masuk, kamu bakal mendapati banyak meja bundar dan persegi panjang dengan masing-masing empat kursi. Suasana redup dan suram kian terasa lantaran nggak banyak pengunjung. Saya cuma mendapati beberapa pengunjung dan satu pelayan.

Keretakan di sudut restoran. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kata sang pemilik Jongkie Tio, restoran ini bakalan ditutup. Pembangunan gedung mewah di sekitarnya juga berimbas pada restoran ini. Saya bisa melihat keretakan bangunan di beberapa bagian. Salah satunya ada di jalan menuju ke toilet. Nggak cuma itu, lantai di sudut restoran juga mulai miring.

“Pindah karena bangunan di samping menggali sedalam 50m,” kata Jongkie lesu, Selasa (21/1).

Saya bisa melihat kekecewaan di wajahnya. Storyteller asal Semarang ini bahkan belum tahu ke mana dia akan pindah. Bangunan bersejarah milik Oei Tiong Ham tersebut bakal segera dikosongkan. Awalnya, Resto Semarang digunakan sebagai rumah tinggal kemudian diubah menjadi restoran dengan konsep indoor dan outdoor. Jangan salah, pengunjung restoran ini datang dari kelas menengah ke atas, lo.

Bagian dalam restoran. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kalau kamu memutuskan makan di dalam ruangan, kamu bisa merasakan sensasi fine dinning dengan cahaya redup serta dikelilingi berbagai pernak-pernik koleksi Jongkie. Yang istimewa justru ada pada bagian belakang yang disebut bagian kebun. Di sini, kamu bisa menikmati menu dengan diiringi gemericik air serta hiburan keroncong live setiap Kamis malam.

Meski bangunan yang terletak di Jl. Gajah Mada No. 125 tersebut bukan hak miliknya, Jongkielah yang mengonsep restoran tersebut hingga dikenal sampai saat ini. Restorannya tersebut bisa menampung sekitar 100 tamu. Ada lima koki yang siap menyiapkan hidangan di dapur yang luas. Lantaran nggak yakin bisa dapat tempat yang memiliki dapur luas, Jongkie mengaku bakal memotong sekitar 60 persen menu. Sayang banget ya.

“Saya mau pindah tapi ndak tahu ke mana. Beberapa hari lalu mesin-mesinya masuk ke sini untuk grooting. Saya ndak bisa terima tamu, ndak bisa pesta,” katanya yang nggak bisa menyembunyikan kesedihan.

Bagian kebun. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Jongkie mengaku, restoran tersebut dia buka atas dorongan Gubernur Jawa Tengah era 70-an Soepardjo Rustam. Soepardjo yang kala itu berteman baik dengan Jongkie membujuknya agar membuka rumah makan yang menyediakan masakan kampung termasuk menu peranakan. Sayang banget restoran legendaris ini harus tutup.

Entah kenapa suasana restoran jadi tambah redup. Semoga Jongkie segera mendapatkan tempat yang cocok untuk pindah ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024