BerandaHits
Rabu, 2 Mar 2021 12:52

Taybeh, Bir Pembawa Kampanye Perdamaian dari Palestina

Palestina punya bir sejuta umat dan pembawa perdamaian bernama Taybeh. (Akurat.co)

Ramai-ramai bahasan aturan legalisasi minuman alkohol di Indonesia, ternyata ada juga bir yang berasal dari Palestina bernama Taybeh. Pembuat bir ini, Nadim Khoury ingin minumannya bisa mendamaikan dunia.

Inibaru.id - Warganet Indonesia masih ramai membahas tentang peraturan legalisasi minuman keras (miras). Nah, kita nggak bakal bahas soal itu kok. Justru, kita bakalan membahas sebuah bir sejuta umat dari Palestina. Bir ini dibuat dengan cita-cita bisa mendamaikan dunia, lo!

Nggak hanya Muslim yang dilarang minum alkohol, orang-orang Yahudi juga punya aturan yang sama. Aturan tersebut adalah "kosher" yang artinya adalah pantangan untuk mengonsumsi sesuatu. Nah, sifat dari "kosher" ini jauh lebih ketat. Ada banyak sekali pantangan makanan atau minuman yang nggak boleh mereka konsumsi.

Konon, Taybeh Brewing Company yang memproduksi bir Palestina ini sengaja membuat minuman yang bisa dikonsumsi oleh para Muslim dan orang Yahudi. Intinya, semua orang bisa meminumnya. Benar-benar bir sejuta umat deh.

Alasan mengapa bir yang dibuat perusahaan ini ada versi halal atau aman untuk "kosher" ini terkait dengan sejarah awal berdirinya perusahaan. Jadi gini, keluarga Nadim Khoury dari Palestina membuka perusahaan ini pada 1994. Nama Taybeh berasal dari sebuah distrik di Ramallah, lokasi tempat pabrik ini berdiri. Menariknya, "Taybeh" juga bisa diartikan sebagai "enak."

Nadim Khoury punya cita-cita mulia untuk menjual bir asli Palestina untuk orang-orang Palestina di negara yang berdaulat. Impian Nadim itupun langsung menuai sambutan baik dari tokoh pergerakan Palestina, mendiang Yasser Arafat.

Bir Taybeh diproduksi dengan kontrol ketat sesuai Aturan Kemurnian Bir di Jerman. Selain itu, juga disediakan bir yang bisa dikonsumsi semua golongan, baik itu kaum Nasrani, Yahudi, serta bir bebas alkohol bagi para Muslim.

Taybeh Beer punya cita-cita membawa perdamaian. (Kompas/ AFP)

Enam puluh persen bir Taybeh dijual di kawasan Tepi Barat. Sekitar 30 persen lainnya dikirim ke ke Israel, dan 10 persen sisanya diekspor ke Spanyol, Inggris, Chile, Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.

Ada alasan khusus mengapa Israel juga menjadi pasar bir Taybeh. Nadim menyebut bir yang dikirim ke sana sudah mendapatkan sertifikasi dari seorang Rabbi sehingga nggak akan melanggar "khoser". Nah, Nadim juga ingin minuman ini bisa memberikan kontribusi, meskipun kecil, untuk mengampanyekan perdamaian.

"Dengan atau tanpa alkohol, sebotol bir akan membuat orang rileks dan melupakan politik untuk sementara waktu," kata Nadiem.

Membawa Perdamaian Lewat Oktoberfest

Impian Nadim untuk membawa perdamaian dari segelas bir ternyata populer sampai-sampai tradisi minum bir Oktoberfest yang biasa dilakukan saban tahun di Bavaria, Jerman, ikut diadopsi di Palestina. Dalam acara ini, pengunjung datang dari berbagai negara, ras dan golongan untuk bersama-sama menikmati bir.

Hanya, nggak semua setuju dengan kampanye bir yang dilakukan Nadim. Kelompok Hamas, misalnya, secara tegas melarang bir tersebut meski ada yang non-alkohol.

Selain itu, sengketa Israel dan Palestina yang berlarut-larut juga membuat produksi serta distribusi bir sangat terhambat. Meski sudah memproduksi lebih dari 600 ribu liter bir dan minuman anggur, ekspor minuman Taybeh ke luar negeri terhambat gara-gara aturan Intifanda Kedua yang membuat ekspor hanya bisa dilakukan lewat Israel.

Menarik juga ya Millens, cerita tentang bir sejuta umat pembawa perdamaian di Palestina ini. Kalau bir Taybeh ini ada di Indonesia, apakah kamu tertarik untuk mencobanya atau memilih menunggu kejelasan aturan legalisasi milas yang masih jadi kontroversi ini, dulu, nih? (Dw/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: