BerandaHits
Jumat, 21 Des 2017 12:41

Tanaman yang Akan Menggantikan Lampu

Sebatang tanaman dibuat bercahaya saat gelap sehingga bisa dijadikan lampu meja. (Inhabitat.com)

Peneliti di Amerika menjadikan tanaman sebagai "lampu" meja. Tanaman itu bisa bercahaya. Gimana caranya ya?

Inibaru.id - Kita sering menemukan lampu meja berbentuk tanaman, tapi gimana kalau tanaman hidup dijadikan lampu meja? Sejumlah ilmuwan ternyata mampu melakukan hal tersebut, Millens. Para peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS, itu baru-baru ini membuat tanaman yang menyala dalam gelap. Dalam intensitas rendah, tanaman tersebut bisa jadi lampu meja dan penerang ruangan. Keren nih!

Dalam penelitian, mereka menggunakan selada air. Daun selada diberi nanopartikel luciferase dan co-enzim A yang dimasukkan lewat stomata. Voila, tanamanpun bercahaya. Cahaya itu dihasilkan oleh proses metabolisme energi selada.

“Tujuan awal kami membikin tanaman menjadi lampu meja,” ujar Michael Strano, peneliti senior dalam percobaan itu.

Penelitian yang diketuai Seon-Yeong Kwak itu mampu menciptakan tanaman bercahaya selama 3,5 jam. Ini di luar dugaan karena semula mereka hanya menargetkan selama 45 menit saja.

Tujuan utama penelitian yang didanai Departemen Energi AS itu adalah menggantikan fungsi lampu listrik. Mit.edu, Selasa (12/12/2017), menulis, pencahayaan menyumbang 20 persen konsumsi energi di seluruh dunia. Nah, penelitian ini dilakukan untuk mengurangi pemakaian cahaya listrik.

Selain selada, mereka juga membuat percobaan ada arugula, kangkung, dan bayam. Target mereka adalah mengubah pohon menjadi penerang jalan. Namun, dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk mewujudkan rencana ini.

Nggak terbantahkan, ini memang keren banget ya Millens! Namun, bahaya buat si tanaman nggak ya? Kasihan juga kalau tanamannya jadi korban. Mereka kan juga makhluk hidup. (IF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024