BerandaHits
Kamis, 3 Jul 2019 10:46

Tak Sesuai Domisili, 96 Calon Siswa Dicoret dari PPDB SMA Jawa Tengah

Proses PPDB SMA. (Kompas/Wawan H Prabowo)

Ketahuan memakai Surat Keterangan Domisili yang nggak sesuai dengan kenyataan, 96 calon siswa PPDB SMA di Jawa Tengah akhirnya dicoret. Begini alasannya.

Inibaru.id – Sebanyak 96 calon siswa yang mengikuti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Jawa Tengah dicoret. Nama-nama tersebut dicoret akibat memakai surat keterangan domisili (SKD) yang nggak valid. Hal ini diungkap langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hingga Selasa (2/7) sore, setidaknya sudah ada 1.117 calon siswa yang mendaftar dengan menggunakan SKD. Hanya saja, setelah diverifikasi, hanya 1.021 yang memakai SKD yang valid. Sisanya nggak sesuai dengan kenyataan sehingga akhirnya dicoret.

SKD memang menjadi salah satu persyaratan yang harus dilengkapi calon siswa untuk mendaftar di sekolah-sekolah yang diinginkan. Surat ini hanya dikeluarkan institusi yang berwenang. Jika tempat tinggalnya ternyata tidak sesuai dengan yang ada di SKD, maka SKD ini pun dianggap tidak berlaku.

“Jadi mereka langsung dicoret karena memakai SKD yang nggak valid,” terang Ganjar seperti ditulis laman Kompas, Rabu (3/7).

Dari 96 calon siswa tersebut, tujuh di antaranya adalah yang mendaftar di SMA N 1 Kendal, enam calon siswa dari SMA N 1 Purworejo, 17 calon siswa dari SMA N 1 Purwokerto, 23 calon siswa yang mendaftar di SMA N 1 Pekalongan, serta 12 sisanya mendaftar di SMA N 1 Pati.

Ganjar pun menyarankan orang tua dari calon siswa yang dicoret akibat SKD yang nggak valid ini untuk mendaftar kembali dengan SKD yang baru namun sesuai dengan kenyataan. Mereka juga bisa memakai kartu keluarga (KK) baru jika diperlukan. Mereka juga disarankan mendaftar di sekolah yang sesuai dengan zonanya. Jika memiliki prestasi, mereka bisa memakai jalur prestasi.

“Peraturannya sudah jelas. Kalau mau sekolah di luar zona harus memakai SKD dengan syarat minimal sudah enam bulan tinggal di lokasi itu. Kalau nggak sesuai ya namanya curang,” kata Ganjar.

Meskipun maksudnya agar bisa memasukkan anak ke "sekolah favorit", sebaiknya orang tua nggak main curang, ya Millens. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: