BerandaHits
Senin, 7 Jul 2019 09:21

Sutopo, Lelaki Paling Ditunggu Setiap Ada Bencana di Indonesia

Sutopo Purwo Nugroho (Twitter/Sutopo_PN)

Kematian Sutopo Purwo Nugroho diratapi warganet Indonesia. Jasa dan dedikasinya dalam memberikan informasi bencana di Indonesia akan selalu dirindukan.

Inibaru.id – Berita tentang meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, Minggu (7/7/2019) diratapi warganet dari seluruh Indonesia. Bahkan, ada sebagian warganet yang sampai menyebut lelaki asli Boyolali ini sebaiknya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan karena dianggap telah memberikan banyak jasa bagi masyarakat Indonesia.

Laman CNN Indonesia, Minggu (7/7) menyebut Sutopo sebagai ujung tombak dari BNPB dalam memberikan informasi sekaligus klarifikasi tentang bencana yang memang sering mampir di Indonesia. Bahkan, dalam kondisi sudah didiagnosis terkena kanker paru stadium 4B sejak Desember 2017, Sutopo tetap teguh melakukan tugasnya.

Masih segar dalam ingatan, pada Oktober 2018 lalu, Sutopo bahkan menggelar konferensi pers di depan ratusan wartawan baik itu dari dalam atau luar negeri sesaat usai keluar dari rumah sakit.

Lelaki kelahiran 7 Oktober 1969 ini adalah Sarjana Geografi lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1993 silam. Setelah itu, Sutopo melanjutkan studinya di bidang Hidrologi di Institut Pertanian Bogor. Seusai meraih gelar doktor, Sutopo sebenarnya ingin meraih gelar profesor, namun dia memilih untuk mengabdi di BPPT dan BNPB.

Uniknya, meski dikenal sebagai ujung tombak BNPB untuk mengabarkan bencana, Sutopo sama sekali nggak punya background komunikasi.

“Sebenarnya, saya dipaksa dilantik karena nggak ada background komunikasi sama sekali. Tapi kalau cuma menjelaskan soal bencana memang bisa,” selorohnya.

Dedikasi Sutopo dalam memberikan informasi tentang bencana sangatlah luar biasa. Bahkan, dia bisa mengumpulkan data dan menyusunnya seharian. Cara pengumpulan datanya juga nggak mudah. Sutopo bisa mengontak seluruh posko yang ada di lokasi bencana, mengumpulkan, memeriksa, dan menyortir semua data, sebelum menganalisisnya dan membagikannya ke media.

Ditambah dengan banyaknya berita hoaks, tantangannya dalam memberikan informasi bencana dengan tepat pun semakin berat.

“Hoaksnya gila, bertubi-tubi datangnya. Sampai bencana dimasukkan ke ranah politik,” ceritanya.

Nggak hanya menggelar konferensi pers, Sutopo juga mengabarkannya di media sosial, khususnya Twitter. Selain itu, dia juga sempat menjawab ribuan pertanyaan wartawan di aplikasi WhatsApp. Selain itu, telponnya juga terus berdering seharian karena dihubungi keluarga korban yang meminta penjelasan atau instansi pemerintah lain.

Semua hal ini dilakukan saat kondisinya semakin melemah karena kanker paru yang menggerogoti tubuhnya hingga akhir hayat.

Kini, Sutopo nggak akan lagi memberikan kabar tentang bencana. Doa dari seluruh masyarakat Indonesia mengalir deras untuknya.

Selamat jalan, Pak Topo. Semoga semua amal ibadah Pak Topo diterima di sisi Yang Maha Kuasa, ya Millens. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: