BerandaHits
Sabtu, 16 Mar 2018 07:10

Susi Kampanyekan Perlindungan Laut di Hadapan Mahasiswa Harvard

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Proximity.id)

Laut merupakan sumber daya alam yang amat penting bagi kehidupan manusia. Menteri Susi giat menggalakan hal tersebut, salah satunya di Amerika Serikat.

Inibaru.id – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengajak sejumlah mahasiswa AS untuk melindungi keberadaan laut agar kekayaannya tetap terjaga dan bisa dinikmati hingga generasi selanjutnya. Ajakan tersebut disampaikannya melalui kuliah umum yang ia sampaikan di Harvard Keneedy School, Cambridge, AS.

Seperti ditulis Antaranews.com, Kamis (15/3/2018), hal itu diketahui berdasarkan siaran pers Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Kamis (15/3).

Kuliah umum bertajuk “The State of Fisheries of Indonesua and Beyond” itu dilaksanakan pada Minggu (11/3). Menteri Susi mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi KKP seperti pencurian ikan (illegal fishing), perbudakan (slavery), hingga kebijakannya yang fenomenal, yaitu penenggelaman kapal.

Susi juga memaparkan sejumlah upaya dan kebijakan yang dilakukan KKP untuk menangani permasalahan tersebut di hadapan mahasiswa Indonesia dan mancanegara.

Baca juga:
Prie GS Tanyakan Isu Keluarga untuk Cagub Ganjar dan Sudirman
Kata Jasa Marga Terkait Tarif Tol Jakarta-Surabaya yang Viral

“Hari ini kami sharing dengan mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Harvard di sini, supaya mereka mengetahui tentang kebijakan-kebijakan dari pemerintah Indonesia menuju keberlanjutan pembangunan perikanan Indonesia,” cakapnya.

Susi berharap, kebijakan-kebijakan ini terus dikawal pelaksanaanya. Dengan begitu, kebijakan yang baik tersebut bisa menjaga sumber daya laut agar tetap berkelanjutan.

Dalam kuliah umum yang disampaikan kurang lebih selama dua jam itu, Susi juga membahas tentang keberadaan nelayan yang setiap hari jumlahnya terus berkurang. Dia menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan KKP agar nelayan tetap ada.

Menurutnya, dengan mencapai tiga pilar utama perikanan dan kelautan, yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan, negara bisa menghapus permasalahan nelayan saat ini.

“Hasil penelitian menunjukan, dalam rentang waktu 2003-2013, kami kehilangan hampir 50 persen nelayan kami. Mengapa? Karena hampir tidak ada ikan lagi. Saya mengalami sendiri sebelum saya jadi menteri, saya berasal dari desa kecil di Pantai Selatan Jawa, di wilayah Laut Hindia. Pada 1999-2000-an awal, nelayan masih bisa menangkap hingga 10 ton, 20 ton ikan kakap merah, udang. Tapi tiba-tiba pada awal 2001 tangkapan mulai sedikit-sedikit hingga hampir tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

Susi menilai, salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi adalah dibolehkannya nelayan kapal asing untuk menangkap ikan di perairan di Indonesia sejak 2001. Untuk mencegah praktik pencurian ikan yang dilakukan kapal asing, berbagai kebijakan diterapkan, salah satunya penenggelaman kapal.

Baca juga:
Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions: Dua Big Match!
Sekuel "Fantastic Beasts" Bakal Munculkan Dumbledore

Susi menyebutkan, upaya pemberantasan tersebut kini telah membuahkan hasil. Puluhan ribu kapal asing telah menghilang dari perairan Indonesia. Nggak jarang, melaui pemberantasan ini juga terungkap berbagai kasus lain seperti perbudakan dan penyelundupan.

“Kami berharap dengan menghentikan illegal fishing, masyarakat akan tertarik untuk kembali melaut. Di waktu bersamaan, kami juga melihat kenaikan nilai tukar nelayan dari 104 menjadi 110,” tandasnya. (MEI/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: