Inibaru.id – Tak lama lagi Jateng bakal punya gawe besar, yakni pemilihan kepala daerah (pilkada). Menyikapi hal tersebut, mantan menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan bahwa pilkada bukan merupakan ajang bagi tiap kandidat calon, tapi hajat rakyat. Sudirman ingin masyarakat menjadi bagian dari proses itu.
Tak hanya masyarakat, Sudirman pun ingin ambil bagian untuk memajukan bangsa dan negaranya. Apalagi ia merasa berhutang pada negara dan masyarakat berkat pajak-pajak yang dibayarkan, ia bisa mendapatkan beasiswa untuk terus melanjutkan pendidikannya hingga jenjang kuliah. Merasa berhutang pada negara, pada periode ini Sudirman ingin membayar kembali hutang-hutangnya itu dengan melaksanakan semua tugas yang diberikan rakyat.
Baca juga: Ini Dia “Uneg-uneg” Warga Jateng pada Sudirman Said Demi Kemajuan Jateng
Sudirman menuturkan bahwa politik dulu dan sekarang sangat berbeda. Dulu orang-orang politik adalah orang-orang yang cerdas, jujur, memiliki pendirian teguh, dan idealis.
“Tapi sekarang tak lagi tampak. Politik sekarang diisi oleh tokoh-tokoh kontroversial yang tak bisa memberi teladan,” ujar Sudirman.
Dari latar belakang permasalahan itulah Sudirman merasa terpanggil untuk mengembalikan politik yang bermartabat dan jujur. Tak berhenti di situ, pertimbangan lain yang membuat Sudirman semakin memiliki tekad untuk maju di posisi Jateng satu adalah lantaran Jateng punya semua alasan untuk jadi provinsi yang bisa menjadi tulang punggung Republik.
Baca juga: Ini Dia! Cagub Jateng Sudirman Said Blusukan ke Santrendelik
“Tanpa Jateng Indonesia tidak ada. Jadi tak ada alasan lain Jateng tertinggal dari provinsi lain. Jateng bisa lebih maju, sejahtera dan bermartabat,” jelasnya.
Menurut Sudirman untuk membuat Jateng menjadi provinsi yang maju dibutuhkan kekuasaan yang bersih, jujur, bermartabat, dan keteladanan untuk menghapus korupsi. Korupsi penting diatasi. Jika terus dibiarkan hak rakyat akan terus dimakan koruptor dan masyarakat akan jadi korbannya. (IP/IB)