Inibaru.id – Hacker ‘son1x’ dari Brasil mengaku sudah meretas basis data server Polri. Lewat akun Twitter-nya, sang peretas mengaku sudah membobol tiga server web yang berasal dari polri.go.id. Setelahnya, sang peretas ini membagikan basis data dari situs ini yang berisi informasi pribadi anggota polisi, termasuk para petinggi.
“Data yang baru saya bocorkan baru dari satu server,” ungkap peretas yang mengaku masih berusia 16 tahun ini.
Lewat akun Twitter-nya pula, dia membagikan dua tautan bagi siapa saja yang ingin mengunduh file yang sudah dia bobol. Nama file ini adalah ‘polrileak.txt’ dengan ukuran 10,27 MB dan ‘plri.sql’ juga dengan ukuran yang sama.
Selain itu, peretas yang mengaku sudah memiliki 28 ribu informasi login dari situs polri ini membagikan data berbasis teks di Ghostbin, situs web yang memang diperuntukkan untuk menyimpan sekaligus membagikan data secara daring.
Nggak hanya informasi pribadi, sang peretas dengan akun Twitter @son1x666 ini mengaku sudah memiliki sejumlah informasi rahasia para anggota Polri serta orang-orang yang terkait. Nomor telepon dan alamat e-mail juga sudah didapatkan. Dia pun nggak ragu membagikan informasi ini secara gratis kepada siapa saja.
“Jangan ragu untuk melakukan apapun yang Anda inginkan dengan informasi ini. Anda bisa mengirim apapun ke rumah mereka. Silahkan gunakan kreativitas Anda. Hahaha,” ungkapnya.
Sejauh ini, yang diretas adalah informasi lengkap berupa nama, tempat tanggal lahir, satuan kerja, pangkat, status pernikahan, jabatan, alamat, agama, golongan darah, alamat email dan nomor telepon, serta suku sang anggota polisi.
Informasi Terkait Tiga Jenderal yang Lakukan Pelanggaran
Yang cukup menghebohkan adalah adanya informasi dari data-data tersebut yang isinya adalah tiga orang jenderal yang melakukan pelanggaran. Kalau menurut situs TvOne yang ikut mengecek data tersebut, nama jenderal tersebut adalah Kabagdisi Ropal Slog Polri Brigjen Sutrisno, Lemdiklat Polri Brigjen Muhammad Ikhsan, serta Pati Baharkam Polri Brigjen Eriadi.
“Saya melakukan ini karena nggak suka dengan pemerintah yang nggak baik dalam memperlakukan rakyatnya sendiri. Banyak orang di Indonesia yang melaporkan hal ini terhadap saya,” ungkap sang peretas tentang alasannya melakukan aksi ini.
Aksi peretasan data ini adalah yang kesekian kali terjadi di situs milik pemerintah. Sebelumnya, yang cukup ironis, situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga diretas dengan cara deface pada Oktober 2021. Namun, deface termasuk insiden yang nggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pembobolan data pribadi di situs Polri ini, Millens.
Hm, apakah kamu juga ikut mengunduh data polisi yang sudah diretas ini, Millens? (Tvo/IB09/E05)