BerandaHits
Minggu, 13 Jan 2024 14:47

Setiap Hari, Seratusan Anjing Dikonsumsi di Solo

Masih banyak warung penjual daging anjing karena peminatnya juga cukup banyak. (Merahputih/Ismail)

Otoritas di Solo menemukan 27 tempat makan yang masih menjual daging anjing. Kebutuhan harian daging anjing warung-warung tersebut mencapai 90-100-an ekor.

Inibaru.id – Buntut dari ditemukannya ratusan ekor anjing yang diangkut di dalam sebuah truk yang melintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, pada Sabtu (6/1/2024) cukup panjang. Kini, semakin banyak pihak yang mencari tahu setinggi apa konsumsi daging anjing di wilayah di mana anjing-anjing tersebut mau dikirim, yaitu di sekitar Solo Raya. Nggak disangka, ternyata kebutuhan daging anjing di sana cukup tinggi, Millens.

Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo Eko Nugroho Isbandijarso. Berdasarkan penyelidikan yang dia lakukan bersama dengan sejumlah pihak terkait, terungkap bahwa setiap hari, setidaknya ada 100 ekor anjing yang dikonsumsi di Solo.

“Kalau menurut data yang kami dapatkan, ada 27 warung makan yang menjual menu daging anjing di Solo. Total, warung-warung itu membutuhkan daging dari 90-100 ekor,” jelasnya sebagaimana dilansir dari Kompas, Sabtu (13/1).

Tingginya kebutuhan daging anjing di sana tentu menjadi ironi mengingat sebagian besar warga Solo memiliki kepercayaan jika anjing memiliki air liur yang najis sehingga hewan tersebut cenderung dihindari.

Selain itu, sudah banyak orang yang menyebut daging anjing sebenarnya bisa memberikan dampak kesehatan yang nggak baik jika dikonsumsi manusia. Pasalnya, ada sejumlah bakteri pada daging tersebut yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia.

Setidaknya, 100 ekor anjing dikorbankan setiap hari untuk dikonsumsi di Solo. (Vice/Reuters/Kim Kyunghoon)

Sayangnya pula, meski kasus ditemukannya daging anjing ini viral di berbagai media, nggak ada tindakan resmi lebih lanjut yang dilakukan pihak berwajib terkait dengan hal ini. Warung-warung yang sudah terdata tersebut cenderung dibiarkan begitu saja. Petugas juga hanya bisa menegur tanpa bisa melakukan pengawasan atas beredarnya daging yang cukup kontroversial ini.

“Mau nggak mau pendekatannya hanya komunikasi dan edukasi karena memang nggak ada aturan resmi yang melarang daging anjing. Sekarang kita hanya bisa menggencarkan sosialisasi ke penjual dan masyarakat tentang bahaya dari konsumsi daging anjing,” lanjut Eko.

Hingga sekarang, sosialisasi tersebut belum membuahkan hasil. Alasannya, kebiasaan makan daging anjing sudah jadi hal yang biasa dilakukan sebagian warga Solo. Para penjual juga enggan mengganti jualannya dengan daging jenis lain karena peminatnya masih banyak.

Di sisi lain, aparat juga masih belum menemukan di mana anjing-anjing tersebut dijagal meski sudah melakukan penelusuran secara intensif. Maklum, penyembelihannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Hm, miris juga ya kasus konsumsi daging anjing ini? Omong-omong, apakah di dekat tempat tinggalmu juga ada tempat makan yang menjual daging anjing, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: