BerandaHits
Kamis, 22 Nov 2017 13:07

Setahun 300 Orang Terseret Kasus Dana Desa

Ilustrasi Dana Desa (senayanpost.com)

Menteri Desa Eko Putro Sandjojo membantah soal keterlambatan pengucuran dana desa yang diklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai picu masih tingginya angka kemiskinan. Tapi setahun 300 orang terseret kasus dana perlu diwaspadai juga oleh sang Menteri.

Inibaru.id - Kabar yang menyebutkan bahwa kucuran dana desa terhambat dibantah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo. Bantahan itu menyusul pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mencurigai ketersendatan dana desa sebagai biang keladi masih tingginya angka kemiskinan.

Seperti dilansir JPNN.com (22/11/2017), dalam catatan Kemendes, transfer dana desa tahap pertama dari rekening Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah sudah mencapai 99.97 persen per Oktober 2017. Sementara, transfer dari rekening daerah ke desa mencapai 87.95 persen per Oktober 2017.

Eko menyebut, menurut laporan yang diterimanya, bulan November ini serapan sudah mencapai 90 persen.

“Dibanding tahun-tahun sebelumnya ini sudah sangat bagus, di luar ekspektasi,” katanya di kantor Kemendes, Senin (21/11/2017).

Baca juga:
Polisi Zaman Old Tak Perlu Mengincar Bramacorah
Ribuan Guru Honorer Siap-Siap Jadi CPNS

Politikus PKB ini mengingatkan, tantangan dari tahun ke tahun tidak bertambah mudah. Anggaran dana desa terus mengembang tiga tahun terakhir.

Di beberapa tempat, memang ada beberapa masalah seperti mengendapnya dana desa di Kas daerah.

“Satu-dua masalah pasti ada, tapi kita sudah ada satgas dan pengawasan, juga laporan partisipatif dari masyarakat,” katanya.

Selama setahun terakhir, Eko menyebut pihaknya telah memperkarakan 300 oknum, mulai dari pemerintah sampai perangkat desa yang “bermain-main” dengan dana desa.

Proses hukum, juga diakuinya bisa menjadi hambatan mengalirnya dana desa. “Contohnya kepala desanya ketangkep, ya jelas terhambat penyerapannya,” katanya.

Selain itu, pada tahun ketiga program dana desa, Eko menyebut banyak kendala dari sisi peraturan. Eko menyebut peraturan Menteri Keuangan masih mensyaratkan 90 persen serapan minimal pada dana desa tahun sebelumnya untuk pencairan.

“Kalau 89 persen saja yang terserap, 21 persen belum, cairnya nunggu yang 1 persen itu,” kata Eko.

Eko mengatakan telah berbicara pada Menkeu agar aturan tersebut diubah.

Soal kemiskinan, Eko berkomentar tidak bisa dilihat dari satu faktor saja. Saat ini, menurut Eko fenomena ekonomi global juga berperan terhadap keterlambatan pengentasan kemiskinan.

Baca juga:
Usnawati Tak Menyangka Akan “Disasarkan” ke Suriah
unung Agung Meletus, Masyarakat Diminta Tenang dan Waspada

Sejak tahun 2008 saat krisis ekonomi melanda Amerika Serikat, rupiah memang menguat dan pertumbuhan ekonomi juga naik. Hal tersebut karena dunia dibanjiri likuiditas karena AS mencetak mata uangnya besar-besaran.

Pada tahun 2013, AS perlahan-lahan menyetop kebijakan likuiditasnya sehingga rupiah kembali melemah, disertai harga-harga komoditas yang melambung.

Namun, menurut Eko, pemerintah sudah cukup sigap dengan mempersiapkan berbagai insentif, kebijakan, serta berbagai bentuk stimulus.

“Menjaga tingkat kemiskinan bisa nggak jeblak (merosot tajam-Red) saja itu prestasi yang sangat bagus,” pungkasnya.(EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: