BerandaHits
Selasa, 22 Feb 2021 14:00

Seramnya Mummy Brown, Pigmen Warna yang Berasal dari Gilingan Mumi

Pelukis Eropa zaman dahulu menggunakan pewarna mummy brown. (Journal of art and society)

Para pelukis Eropa zaman dahulu lazim menggunakan pigmen warna mummy brown. Nggak seperti pewarna umumnya, pewarna ini berasal dari mumi yang digiling.

Inibaru.id – Cat air, cat akrilik, cat minyak, dan lainnya lazim digunakan untuk melukis. Namun pernahkah kamu membayangkan melukis dengan menggunakan cat yang berasal dari serbuk gilingan mumi? Meski mengerikan, hal ini pernah dilakukan oleh pelukis pada abad ke-16 hingga ke-19 lo.

Warna dari gilingan mumi ini dinamakan mummy brown yang disukai para pelukis karena pigmennya yang kaya dan sifatnya yang transparan. Namun nggak sedikit pula yang ngeri saat tahu asal-usul warna ini. Seperti Edward Burne-Jones yang langsung mengubur tabung berisi pewarna tersebut untuk menghormati arwah yang sudah meninggal.

Penggunaan Mummy Brown

Dipakai Para Pelukis Abad 16-17

Warna yang juga dikenal dengan nama capuut mortum atau Egyptian brown populer digunakan pada lukisan-lukisan di Eropa pada abad ke-16. Glendon Mellow, seorang seniman Kanada menggambarkan warna ini sebagai campuran antara cokelat umber alami (cokelat sedikit kehijauan) dan burnt umber (cokelat kemerahan) yang cocok dijadikan campuran.

Bisa bayangkan warnanya? (Internet archieve books image)

Nggak hanya digunakan sebagai pewarna, oleh masyarakat kuno gilingan mumi ini juga dipercaya memiliki khasiat kesehatan. Gilingan mumi sebagai obat lazim ditemukan di Eropa pada abad ke-16 hingga ke-17. Mereka akan menelannya karena khasiatnya juga telah diakui oleh para dokter untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, diare, nyeri pada limpa, hingga epilepsi.

Lukisan yang Pakai Pewarna Mummy brown

Sulit untuk mengidentifikasi lukisan yang menggunakan mummy brown sebagai pewarna. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan untuk membuat pigmen warna ini bermacam-macam seiring berubahnya teknik mumifikasi.

Namun beberapa pelukis yang diduga menggunakan mummy brown adalah Edward Burne-Jones, Eugene Delacroix, Sir William Beechey, Alma-Tadema, hingga Martin Drölling.

Lukisan Martin Drölling yang diketahui memakai pigmen warna <i>mummy brown</i>. (JSTOR Daily)

Sedangkan lukisan yang diketahui memiliki pigmen mummy brown adalah L’interieur d’une cuisine atau Interior of a Kitchen ciptaan seniman Prancis, Martin Drölling. Pigmen ini digunakan juga oleh Eugene Delacroix untuk melukis Salone de la Paix.

Nggak Lagi Tren

Meski dulu sempat begitu populer bahkan hingga abad ke-20, namun pigmen warna ini perlahan hilang dari pasaran. Pada 1964, pabrik yang memproduksi pigmen warna ini mengungkapkan kalau mereka nggak lagi punya cukup mumi untuk digiling dan dibuat menjadi pigmen warna.

Selain itu, pigmen warna ini kehilangan pasar karena para pelukis enggan menggunakannya. Pantas saja, memang siapa sih yang mau mimpi buruk karena menggunakan pigmen warna yang punya latar belakang menyeramkan ini?

Kini mummy brown bisa digantikan dengan pewarna yang terbuat dari hematit, kalsium karbonat, besi oksida, kaolin, dan clay silica. Yang jelas nggak perlu lagi mengganggu para mumi dari tidur panjangnya. (IDN/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024