BerandaHits
Kamis, 18 Mar 2020 07:00

Seni Mural Sebagai Bentuk Perlawanan, Benarkah?

Mural sebagai bentuk perlawanan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Mural dan grafiti sering disebut sebagai jenis seni jalanan yang muncul sebagai bentuk perlawanan. Benarkah demikian?

Inibaru.id - Mural dan grafiti adalah seni jalanan yang hampir serupa. Karena bentuk yang hampir sama tersebut membuat beberapa orang masih bingung mengenai perbedaannya. Rudy Murdock, perupa asal Semarang mendefinisikan kedua seni tembok tersebut.

Menurut Rudy, mural jelas berbeda dengan grafiti. Secara teknis, baik itu bentuk, cara menggambar serta tujuannya. Mural lebih bermuatan pesan.

“Harus ada pesan yang disampaikan kalau mural,” beber Rudy saat menjadi salah seorang juri lomba mural yang diadakan Bank Indonesia.

Salah satu penggambar mural pada lomba mural yang diselengarakan oleh Bank Indonesia Jawa Tengah, Sabtu (14/3). (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Soal mana yang lebih nyeni, Rudy menganggap keduanya nggak berbeda.

“Ah, sebetulnya sama saja. Kedua gambar itu seni. Kalau dari segi mengotori ya mengotori. Kalau seni, ya kedua-duanya seni. Cuma pengungkapannya saja yang berbeda. Teman-teman saya juga kalau dalam menggambar mural masih mencari adrenalin yang sama dengan anak grafiti,” ujarnya.

Mural dan grafiti memiliki medium yang sama, namun teknis dan tujunannya berbeda. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Lebih jauh dari itu, menurut Rudy Murdock, mural adalah simbol perlawanan. Puluhan tahun yang lalu sebelum kemunculan mural. Orang-orang masih menggambar dengan kanvas atau linen. Akhirnya untuk mendobrak beberapa seniman menggambar di tembok.

“Mural melawan tatanan melukis konvensional pada waktu itu. Gambar di kanvas dan linen, ah sudah biasa. Coba menggambar di tembok,” kata Rudy.

Setelah itu sekitar tahun 1800-an, mural menjadi sebuah cabang seni yang estetis. Para seniman mural mulai digambar di dinding-dinding gedung yang bersejarah seperti gereja. Lukisan di kubahnya merupakan bukti mural.

“Sejalan dengan itu, mural sudah digunakan oleh artis dunia, seperti Leonardo Da Vinci salah satunya,” pungkas Rudy.

Pengetahuan akan melukis di tembok lambat laun menjadi bernilai tinggi setara dengan seni gambar yang lain. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Artis lain yang moncer sebagai seniman mural adalah Michelangelo. Pelukis dari Italia tersebut jejak karyanya masih ada hingga bertahun-tahun lamanya. Kamu bisa melihat lukisannya di kubah Kapel Sistina. Machealangelo melukis setelah mendapat restu dari Paus Yulius II.

“Pengetahuan akan medium lukis di tembok ternyata menjadi seni yang bernilai tinggi. Hal itu sekaligus menaikkan level Michelangelo sebagai seniman. Kalau sebelumnya dia jadi pematung, pujangga, dan arsitek, kali ini dia juga ditambah bisa melukis di tembok,” jelas Rudy.

Hm jadi begitu ya, Millens. Kamu tertarik ke dunia seni mural seperti Michaelangelo juga nggak? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: