BerandaHits
Kamis, 15 Nov 2017 13:35

Sempat Tersendat, Bisnis Kuliner Olahan Sidat Raup Untung Berlipat

Siswa Sekolah Kader Desa Brilian menunjukkan ikan sidat yang dibudidayakan di kolam kepunyaan mereka. (Tribunnews/Khoirul Muzakki)

Sempat nyaris bangkrut lantaran salah strategi, bisnis kuliner olahan sidat yang dialokasikan untuk pendidikan ini berhasil bangkit dan meraup keuntungan.

Inibaru.id – Niat baik tak selalu disikapi orang dengan cara yang baik. Terkadang, ada saja orang yang memanfaatkan kebaikan untuk kepentingan pribadi. Hal ini terjadi pada Sekolah Kader Desa Brilian di Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Maksud hati memperkenalkan ikan sidat pada masyarakat dengan membuat promo “makan sidat sepuasnya, bayar seikhlasnya”, Sekolah Kader Desa Brilian justru menanggung rugi hingga puluhan juta rupiah.

Dilansir dari Tribunnews, Selasa 14/11/2017), sebuah rumah makan di Desa Singasari yang dikelola Sekolah Kader Desa Brilian, RM Kampung Sidat, membuat promo unik nan menggiurkan awal 2017 lalu. Masyarakat dipersilakan makan dengan ragam lauk olahan sidat di RM tersebut dengan membayar sesukanya.

Baca juga: Sampul “Luka dalam Bara” Masuk Daftar Anugerah Pembaca Indonesia 2017

Aneka olahan sidat, seperti sidat bakar, sidat goreng, dan sidat lombok hijau, itu sebelumnya dibandrol seharga Rp 35 ribu. Tentu saja pengunjung langsung membludak. Tak hanya karena tergiur harga yang bisa dibayar suka-suka, mereka juga penasaran dengan olahan sidat yang terbilang langka.

Pengelola Sekolah Kader Desa Brilian Muhammad Adib sempat berasumsi, para pelanggan yang datang akan membayar dengan pantas, kendati tidak dipatok harga. Ia bahkan berpikir, mereka akan membayar lebih besar lantaran rumah makan ini didirikan untuk menyokong biaya pendidikan.

Ya, RM Kampung Sidat dikelola anak-anak desa putus sekolah yang tengah berjuang membangun usaha untuk mengembangkan pendidikan mereka. Selain itu, promo juga dilakukan agar masyarakat gemar makan sidat, agar sidat lokal tidak terus diekspor.

Namun, ternyata ia keliru. Tak jarang di antara pengunjung yang datang benar-benar memanfaatkan promo tersebut. Mereka datang rombongan, pesan sebanyak-banyaknya, tapi membayar tak lebih dari Rp 50 ribu dalam amplop.

Sangat sedikit uang yang masuk ke dalam kas. Warung ini bahkan merugi hingga Rp 50 juta. Namun, menyerah bukanlah pilihan. Para kader menaruh harapan besar dari usaha itu untuk menutup biaya hidup dan pendidikan mereka. Promo dihentikan, tapi usaha tetap jalan.

Berbalik Arah

Di antara para pelanggan yang datang, ternyata ada juga yang memiliki hati. Mereka bahkan menjadi pelanggan loyal di RM Kampung Sidat dan datang ssecara berkala. Defisit anggaran perlahan tertutup, bahkan mulai menangguk keuntungan.

Adib mengungkapkan, saat ini menu olahan sidat mulai diminati sejumlah kalangan. Pada hari biasa, 2-3 kilogram sidat habis terjual dalam bentuk berbagai olahan. Jumlah itu naik dua kali lipat pada akhir pekan.

Baca juga: 
Pesona Kevin Lilliana Hingga Dinobatkan Sebagai Miss International 2017
173 Pahlawan Nasional Masih Kurang untuk Indonesia

RM Kampung Sidat berhasil menjadi unit usaha andalan mereka. Di luar jam sekolah, para anggota Desa Brilian yang kebanyakan mengikuti program Kejar Paket C, secara bergantian melayani pelanggan yang menyatu dengan tempat tinggal mereka.

Keuntungan dari usaha itu diputar untuk mengembangkan pendidikan anak-anak kader dari keluarga tak mampu yang datang dari berbagai daerah.

"23 kader di sini sudah bisa melanjutkan kuliah. Mereka dituntut tetap membimbing kader-kader yang lebih muda. Selain pengetahuan umum, di sini mereka dididik keterampilan dan wirausaha," ungkap Adib bangga. (GIL/IP)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: