BerandaHits
Jumat, 25 Jan 2024 15:52

Sejarah Gedung Butterworth di Kota Lama Semarang yang Ambruk Sebagian

Gedung Butterworth ambruk di Kawasan Kota Lama Semarang. (Pemkot Semarang)

Sayangnya, selain Gedung Butterworth yang barusan ambruk, ada kemungkinan beberapa gedung lain di Kawasan Kota Lama Semarang bisa mengalami nasib yang sama karena Pemkot Semarang kesulitan mencari atau menghubungi pemiliknya. Gedung-gedung itu pun terbengkalai nggak terawat.

Inibaru.id – Kawasan Kota Lama adalah salah satu tempat wisata paling populer di Kota Semarang. Sayangnya, masih ada sebagian bangunan klasik di sana yang nggak bisa dirawat dengan semestinya karena pihak pemerintah kota (pemkot) kesulitan mencari atau menghubungi pemilik bangunan tersebut. Salah satunya adalah Gedung Butterworth yang sayangnya ambruk sebagian pada Senin (22/1/2024) lalu.

Gedung Butterworth bisa kamu temui di Jalan Kepodang, tepatnya di sebelah Bank Mandiri KCP Semarang Kepodang. Jaraknya kurang lebih 120 meter dari ikon paling populer di Kota Lama Semarang, Gereja Blenduk.

Menurut informasi yang diungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso, selama ini pihaknya memang kesulitan mencari siapa pemilik bangunan tersebut. Hal ini membuatnya kesulitan untuk melakukan perawatan sebagaimana yang berhasil dilakukan pada gedung-gedung lainnya di kawasan tersebut.

“Memang banyak pemilik bangunan di Kota Lama yang nggak tinggal di sini sehingga kita kesulitan untuk mengontaknya. Setidaknya kami pengin mereka merawat aset yang bersejarah tersebut. Kalau yang terakhir ini sudah ketemu nomornya dan kami minta amankan sisa bangunannya seperti kayu dan lainnya,” jelas Wing sebagaimana dikutip dari Radarsemarang, Selasa (23/1).

Wing menyebut Pemkot sebenarnya siap untuk mendukung segala bentuk restorasi atau revitalisasi bangunan. Tapi, hal ini tentu juga bergantung pada keputusan pemilik bangunan yang sudah banyak tinggal di luar negeri. Oleh karena itulah, sampai sekarang kita bisa melihat sejumlah bangunan di Kota Lama yang seperti terbengkalai.

Gedung Butterworth saat masih berdiri. (Google Street View)

Khusus untuk Gedung Butterworth, bangunan ini diperkirakan dibangun pada dekade 1930-an sebagai tempat perusahaan Butterworth & Co beroperasi. Asal kamu tahu saja, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan rempah-rempah ini didirikan oleh William Butterworth, laki-laki asli Inggris yang diperkirakan sudah tinggal di Semarang sejak 1818.

Arsitek Gedung Butterworth adalah WCP Schoemaker yang populer karena membangun dua gereja di Bandung, yaitu Gereja Katedral St. Petrus dan GPIB Bethel. Layaknya kedua bangunan ini pula, Gedung Butterworth didirikan dengan gaya modernism tropis. Fasad berwarna putih, garis-garis simetris, dan jendela yang besar pada bagian depan pun jadi ciri khasnya.

Layaknya Gedung Butterworth, ada beberapa bangunan lain di Kawasan Kota Lama yang bisa saja bernasib serupa. Soalnya, setidaknya ada 10 sampai 15 bangunan yang bahkan belum diketahui siapa pemiliknya. Mereka pun nggak bisa diminta untuk merawat bangunan bersejarah tersebut atau setidaknya memberikan izin pada Pemkot Semarang untuk melakukan revitalisasi.

Semoga saja nggak ada lagi bangunan lain yang ambruk seperti Gedung Butterworth di Kawasan Kota Lama Semarang ya, Millens. Sayang banget kalau pada akhirnya bangunan-bangunan bersejarah itu nggak bisa kita lihat lagi keindahannya di masa depan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: