Inibaru.id – Nggak hanya selebritas seperti Bjork, Lorde, atau Bella Hadid yang terus getol suarakan dukungan untuk Palestina, sejumlah pesepak bola professional yang bermain di liga-liga sepak bola Eropa juga. Sayangnya, mereka justru dihukum gara-gara menyuarakan dukungan tersebut.
Nah, berikut adalah beberapa pesepak bola yang mengalami nasib nggak mengenakkan gara-gara mengungkap dukungan tersebut.
1. Anwar El Ghazi
Meski namanya sangat berbau Arab karena memiliki darah Maroko, Anwar El Ghazi adalah pemain yang lahir di Barendecht, Belanda, 28 tahun yang lalu. Dia juga sempat membela timnas yang populer dengan seragam warna jingga tersebut dua kali.
Tatkala menyuarakan dukungannya terhadap Palestina, El Ghazi masih dikontrak klub papan bawah Bundesliga Jerman Mainz 05. Sayangnya, bagi Mainz, dukungan itu nggak bisa diterima. Sempat dihukum dengan dilarang ikut latihan serta pertandingan, pada akhirnya kontrak El Ghazi diputus pada 27 Oktober 2023 lalu.
“El Ghazi kami anggap sudah mengambil posisi dalam konflik di Timur Tengah yang nggak bisa diterima oleh klub. Kami putuskan untuk memutus kontraknya,” tulis pernyataan resmi Mainz.
El Ghazi nggak ambil pusing, baginya, pemutusan kontrak ini nggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nasib warga Palestina yang terus-menerus jadi korban serangan Israel.
“Aku akan terus berada di sisi yang benar, meskipun hal itu berarti aku harus berdiri sendirian. Apa yang kualami ini nggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan neraka yang dialami orang-orang nggak bersalah di Gaza. #hentikanpembunuhan,” tulisnya di akun Twitter @elghazi1995 pada Sabtu (4/11/2023) lalu.
2. Noussair Mazraoui
Bek yang membela Bayern Muenchen ini juga mendapatkan hukuman dari klubnya gara-gara menyuarakan dukungannya pada Palestina. Dia sempat dilarang ikut latihan bersama dengan skuat utama Bayern. Kedua pihak kemudian melakukan diskusi dan Mazraoui kini kembali bisa tampil di pertandingan Bayern.
3. Youcef Atal
Dukungan terhadap Palestina yang disuarakan oleh Youcef Atal berimbas pada hukuman indisipliner yang diberikan oleh klubnya. Bahkan pihak Liga Profesional Prancis (LFP) sampai menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama 7 pertandingan mulai 31 Oktober 2023 lalu.
Alasannya, unggahan pemain berusia 27 tahun tersebut di media sosial dianggap sebagai dukungan terhadap terorisme.
Cukup mengecewakan ya, Millens dengan keputusan sejumlah klub Eropa yang justru menghukum pesepakbola yang menyuarakan dukungan kepada Palestina. Semoga saja, hal ini nggak menyiutkan nyali pemain-pemain lain yang pengin menyuarakan isi hatinya. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)