BerandaHits
Jumat, 6 Okt 2022 10:25

Secercah Cahaya Perdamaian di Balik Air Mata Duka Tragedi Kanjuruhan

Syal para Aremania yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan. (Twitter/Toptobs)

Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban ratusan nyawa meninggalkan duka. Tapi, di balik air mata duka yang masih deras mengalir, muncul harapan. Sejumlah elemen suporter sepak bola Indonesia yang biasanya bermusuhan, kini ingin berdamai.

Inibaru.id – Mata dan pikiran salah satu pentolan suporter Persib Bandung Tobias Ginanjar tertuju pada sebuah jembatan penyeberangan di Kota Malang, Jawa Timur. Di sana, terdapat ratusan syal dan baju warna biru khas Arema Malang yang digantung. Dia pun memfoto sekumpulan baju dan syal tersebut kemudian mengunggahnya di akun Twitternya, @toptobs pada Rabu (5/10/2022) pukul 22:30 WIB.

Dari keterangan foto yang dia unggah, Tobias mendapatkan cerita dari seorang Aremania, sebutan bagi penggila Arema Malang, jika syal-syal tersebut berasal dari sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022). Selain itu, ada juga syal dari Aremania yang memutuskan untuk nggak lagi datang ke stadion untuk menonton bola.

Banyak Aremania yang trauma dengan tragedi tersebut. Untuk menceritakan kembali pengalamannya saja, mereka nggak sanggup. Maka, keputusan untuk nggak lagi hadir ke stadion pun bisa dimengerti. Bahkan, menurut Goal, Selasa (4/10/2022), asisten pelatih Arema Fx Yanuar mengaku terpikir untuk pensiun dari dunia sepak bola karena ngeri melihat sejumlah suporter meregang nyawa dengan mata kepala sendiri.

“Sempat berpikir untuk meninggalkan sepak bola karena tragedi ini,” ucapnya.

Tapi, di balik setiap duka, ada secercah cahaya. Meski harganya sangat mahal karena sampai harus membuat ratusan nyawa melayang, tragedi ini seperti menjadi pembuka lembaran baru bagi para suporter klub di Indonesia. Suara-suara untuk menjalin perdamaian terus menggema di akar rumput. Semua sepakat, mereka nggak pengin lagi ada nyawa melayang sia-sia hanya karena pertandingan sepak bola.

Bonek dan Aremania melakukan doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan. (Beritapolisi.net)

Cahaya ini dimulai sejak hari di mana Tragedi Kanjuruhan terjadi. Tahu banyak Aremania berjatuhan, ribuan suporter Persebaya yang awalnya akan menyambut klubnya usai menang memilih untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah. Kemenangan yang biasanya disambut dengan bahagia, apalagi atas rival besar, tetiba hambar.

Pentolan Bonek, suporter fanatik Persebaya Andie Peci langsung mengungkapkan dukanya di akun Twitter @AndiePeci. Dia kemudian menghubungi akun Twitter Aremania @OngisnadeNet untuk meminta izin baginya dan rekan-rekan Bonek lainnya untuk hadir ke Malang guna menyampaikan belasungkawa hingga ikut tahlilan. Niat baik ini disambut hangat. Banyak komentar dari akun-akun Aremania yang bahkan menyatakan siap menyambut dan menjamin keamanan saudara-saudaranya.

Niat baik ini akhirnya terlaksana pada Rabu (5/10/2022) malam. Akun @OngisnadeNet mengungkap sejumlah rekan dari Bonek hadir di Gate 13, tempat di mana puluhan korban Aremania meregang nyawa saat Tragedi Kanjuruhan. Meski hanya dihadiri perwakilan Bonek, tapi semua orang di sana tahu, ini adalah awal yang baik untuk menjalin perdamaian. Semua berharap, di lain waktu, Bonek dan Aremania bisa duduk berdampingan menonton pertandingan sepak bola di stadion yang sama tanpa rasa benci atau takut.

Nggak hanya Aremania dan Bonek yang sudah memulai perdamaiannya. Suporter sepak bola dari klub-klub Yogyakarta dan Solo Raya bahkan sudah menunjukkan aksi nyata. Mereka sudah sepakat untuk berdamai. Dilansir dari Harian Jogja, Rabu (5/10/2022), ribuan suporter dari klub-klub seperti PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persis Solo, dan Persiba Bantul bersatu untuk mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan di Stadion Mandala Krida pada Selasa (4/10/2022) malam. Slogan Mataram Is Love pun langsung menggema di media sosial dan bermunculan dalam bentuk coretan mural di jalanan.

Slogan Mataram is Love di Solo. (ayosolo.id/Wijayanti Putrisejati)

Ungkapan yang sama juga diungkap oleh sejumlah suporter Persib dan Persija di media sosial. Meski masih belum semasif para Bonek, Aremania, dan para suporter di wilayah Mataram, terlihat jelas mereka juga menginginkan perdamaian sehingga nantinya, semua orang bisa dengan tenang menyaksikan pertandingan sepak bola sebagai hiburan di stadion.

Menariknya, saat ada wacana pejabat negara ingin ikut andil dalam mendamaikan para suporter, niat ini justru kurang disambut positif. Alasannya, para suporter masih menuntut pertanggungjawaban para petinggi dalam Tragedi Kanjuruhan.

“Oh iya… soal perdamaian ini biar jalan alami saja. Kok kami dengar mau ada pertemuan untuk perdamaian dari Menpora dll. Wis pak biar suporter saja yang menentukan jalannya sendiri. Kalau formal formal kayak gitu, bakal gak ketemu seperti yang sudah-sudah,” tulis akun @OngisnadeNet, Rabu (5/10/2022).

Apa yang diungkap kelompok suporter Aremania ini ada benarnya. Biarlah perdamaian ini dilakukan dari akar rumput. Lagipula, sudah banyak suporter klub di Tanah Air yang tergerak hatinya untuk islah.

Hal yang perlu digarisbawahi saat ini adalah mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan, agar para keluarga yang ditinggalkan mendapatkan keadilan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: