BerandaHits
Kamis, 8 Feb 2023 17:28

Sampah Plastik di Tambakrejo Menjadi Ancaman bagi Nelayan

Sampah plastik di Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, menutupi sebagian besar pantai dan perairan di wilayah tersebut. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sampah plastik di Tambakrejo yang bertebaran di pantai dan laut menjadi ancaman bagi nelayan setempat. Seberapa parah kondisinya?

Inibaru.id - Daerah pesisir di utara menjadi wilayah paling rawan di Kota Semarang karena rob, banjir yang disebabkan oleh arus pasang air laut, bisa datang kapan saja. Nggak berhenti di situ, wilayah landai ini rupanya mengalami ancaman lain, yakni polusi yang disebabkan oleh sampah kiriman dari hulu.

Topografi Semarang yang terdiri atas dataran tinggi di selatan dan terus melandai ke utara hingga berbatasan dengan Laut Jawa memungkinkan sampah yang terhanyut ke sungai menumpuk di bibir pantai. Inilah yang terjadi di Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.

Kalau pernah bertandang ke "Kampung Nelayan" ini, kamu pasti bisa melihat hamparan sampah, yang didominasi plastik, terbentang di sepanjang bibir pantainya. Bukan karena warganya yang jorok, tapi masyarakat setempat mengatakan, sampah-sampah ini datang dari selatan.

Selatan yang mereka maksud adalah wilayah dataran tinggi. Warga menyebutnya "Semarang Atas". Charis, salah seorang penduduk lokal mengatakan, sampah itu nggak cuma buangan warga, tapi juga kiriman dari hulu melalui Banjir Kanal Timur (BKT).

Sejak BKT direvitalisasi beberapa tahun lalu, aliran air di sistem drainase peninggalan Belanda yang membentang dari kota hingga pesisir ini menjadi lebih lancar. Namun, selain membawa air, kanal banjir buatan 1897 itu rupanya juga membawa serta sampah yang terhanyut dari kota ke pesisir.

"Seingat saya, intensitas sampah yang terhanyut dari BKT mulai meningkat sekitar 2016," ucap lelaki yang berprofesi sebagai nelayan itu kepada Inibaru.id, belum lama ini. "Sampah-sampah itu berakhir menumpuk di pantai Tambakrejo."

Mengancam Profesi Nelayan

Sampah plastik menjadi ancaman bagi nelayan karena bisa merusak ekosistem di laut. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sebagai seorang nelayan, Charis mengaku cemas melihat sampah-sampah tersebut kian menumpuk dari hari ke hari. Meski beberapa kali dibersihkan Dinas Lingkungan Hidup, warga setempat, dan pegiat lingkungan, keberadaan sampah itu nggak pernah surut.

"Saya takut sampah yang didominasi plastik itu berdampak buruk bagi ekosistem laut di Tambakrejo. Kalau habitat satwa laut rusak, saya sebagai nelayan bisa-bisa kehilangan mata pencaharian," terang warga RT 06 RW 16 Kelurahan Tambakrejo tersebut.

Charis yang mendiami desa nelayan ini sedari kecil tahu betul perubahan yang terjadi di Tambakrejo, termasuk "banjir sampah" yang beberapa tahun terakhir semakin menjadi-jadi. Sayangnya, dia dan warga setempat nggak bisa berbuat banyak, terlebih saat musim hujan tiba.

"Kalau wilayah kota banjir, sepengetahuan saya sampah yang terbawa ke sini bisa sekitar dua ton. Ini baru yang tampak di permukaan, belum lagi yang di bawah air," keluh lelaki energetik tersebut.

Baling-Baling Terbelit Sampah

Sampah plastik yang kerap terbelit di baling-baling bisa membuat mesin perahu macet atau ngadat. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Menurut Charis, keberadaan sampah di desanya sudah masuk tahap mengganggu. Selain menimbulkan gangguan kesehatan, sampah plastik yang bertebaran di kawasan itu juga membuat dia kerepotan menjalani pekerjaan sehari-harinya sebagai nelayan.

"Berkali-kali mesin perahu saya ngadat karena baling-balingnya terbelit sampah," ujar pemuda yang mengaku sudah belasan tahun menjadi nelayan tersebut. "Kalau sudah begitu, perjalanan melaut dipastikan bakal terhambat, sih!"

Nggak hanya membelit baling-baling, sampah plastik yang terhanyut ke laut juga kerap nyangkut di jaringnya. Jadi, alih-alih mendapatkan ikan, pemuda 24 tahun ini mengaku beberapa kali justru mendapati sampah di jaring yang ditebarnya.

"Pernah suatu kali saya narik jaring yang berisi sampah semua, nggak ada ikannya, padahal berat. Kan kesal, ya?" seru Charis, lalu tersenyum getir.

Dari pengalaman buruk itu, dia berharap pemerintah memberikan solusi dengan lebih serius menangani pengelolaan sampah di wilayah kota yang ditudingnya bertanggung jawab atas tumpukan sampah di Tambakrejo.

"(Pemerintah) harus lebih tegas agar kami, para nelayan di Tambakrejo, nggak mendapatkan getah (dari pengelolaan sampah yang kurang baik di kota)," desaknya.

Nggak hanya pemerintah, pengendalian sampah di wilayah perkotaan juga menjadi tanggung jawab kita semua sebagai penghuninya. Ingat, bungkus permen yang kita buang sembarangan bisa saja menjadi awal dari bencana besar di pesisir, lo, Millens! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: