BerandaHits
Senin, 8 Agu 2021 13:00

Saking Tipisnya Oksigen, Zona Mati Teluk Meksiko Nggak Layak buat Hidup

Zona mati di Teluk Meksiko disebabkan polusi parah. Di sana, nggak ada kadar oksigen di air yang membuat mahluk lautan mati. (Vox/NASA)

Di Teluk Meksiko, ada wilayah seluas Provinsi Bengkulu yang nggak memiliki kadar oksigen. Di sana, banyak mahluk yang punah karena wilayah tersebut memang nggak layak buat hidup. Penyebabnya? polusi yang dipicu oleh ulah manusia.

Inibaru.id – Pernah membayangkan nggak kalau di permukaan bumi, ada wilayah yang disebut sebagai zona mati karena kadar oksigen yang sangat tipis atau bahkan benar-benar 0.

Wilayah ini ada di Teluk Meksiko. Saking mematikannya, tempat yang juga disebut dengan Dead Zone ini juga dihindari oleh para nelayan yang tinggal di sekitarnya, lo. Hm, seperti apa sih wilayah tersebut?

Kalau menurut keterangan Nature World News, wilayah zona mati ini bisa saja semakin luas dengan area yang nggak main-main, lo, Millens. Luasnya bisa saja mencapai 20.300 km persegi! Kalau dibandingkan dengan wilayah Indonesia, ya hampir setara dengan luas Provinsi Bengkulu yang mencapai 19.919 km persegi. Wih, mengerikan juga, ya?

Lantas, bagaimana bisa ada wilayah seluas itu tanpa kadar oksigen? Jadi, banyak peneliti yang menyebut daerah ini terbentuk akibat tingginya polusi nutrisi yang disebabkan oleh tindakan buruk manusia. Wilayah itu memang ada di lautan, tepatnya di dalam air, namun banyak ikan dan mahluk laut lainnya yang mati di wilayah tersebut sehingga nelayan tentu semakin kesulitan mencari nafkah di sana.

Nah, kalau menurut ilmuwan dari NOAA, wilayah lautan yang hampir nggak punya kadar oksigen ini ada di lepas pantai negara bagian Louisiana dan Texas, Amerika Serikat. Kehidupan laut yang ada di wilayah tersebut sudah mengalami kerusakan hingga 16.404 km persegi. Nggak hanya ikan-ikan yang mati, terumbu karang di sana juga terancam rusak akibat kondisi ini.

Kematian mahluk di zona mati Teluk Meksiko. (watchers.news/ARCGIS)

Kalau menurut keterangan Union of Concerned Scientist, disebutkan kalau salah satu pemicu dari munculnya zona mati ini adalah pemupukan berlebihan di lahan-lahan pertanian. Kegiatan ini memang sering dilakukan di musim semi. Saking parahnya pemupukan berlebihan ini, kadar oksigen ini bahkan sampai berkurang drastis di wilayah antara Sungai Mississippi serta Sungai Atchafalaya.

Kerusakan Bumi Akibat Manusia Sangat Parah, Hanya Tinggal 3 Persen Ekosistem Daratan yang Utuh

Nggak hanya wilayah lautan tanpa oksigen yang terus meluas dan jadi perhatian para peneliti, ada hal lain yang bikin miris, yakni tinggal 3 persen ekosistem daratan di planet ini yang masih utus. Fakta ini diungkap oleh peneliti dari University of Cambridge, Inggris, yakni Andrew Plumptre dan rekan-rekannya.

Wilayah dengan ekosistem utuh ini jauh dari jangkauan manusia seperti di Taman Nasional Nouabale-Ndoki yang ada di Kongo, Taman Nasional Serenget-Ngorongoro, Tanzania, wilayah Alto Rio Negro yang ada di pedalaman Hutan Amazon, Great Siberian Polynya yang ada di Rusia, serta Taman Nasional Kawesqar yang ada di Chili.

Hm, nggak nyangka ya ada wilayah di bumi yang tanpa oksigen. Kalau kamu, berani berkunjung ke sana? (Det, Nat/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: