BerandaHits
Selasa, 26 Jun 2023 18:00

Rencana Redenominasi Rupiah, Bakal Berdampak Baik atau Buruk?

Rencana redenominasi Rupiah. (Medcom/Dok Media Indonesia)

Bank Indonesia mengaku sudah siap menjalankan redenominasi Rupiah. Tapi, mereka masih menunggu sejumlah aspek untuk benar-benar menerapkannya. Lantas, apakah hal ini bisa diterapkan dalam waktu dekat?

Inibaru.id – Setelah isunya sempat meredup dalam beberapa tahun belakangan, rencana pemerintah melakukan redenominasi Rupiah kembali diungkap Bank Indonesia. Nantinya, tiga nol terakhir dalam nominal Rupiah sekarang akan dihilangkan. Jadi, nantinya uang Rp1.000 bakal berubah jadi Rp1 saja, Millens.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, persiapan redenominasi Rupiah sudah dilakukan sejak lama. Meski begitu, masih ada sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkannya.

“Soal redenominasi sudah disiapkan sejak dulu, termasuk desainnya dan tahapan-tahapan lainnya. Tapi, ada tiga hal yang harus dipertimbangkan seperti kondisi makro harus dalam situasi baik, terjaganya stabilitas moeter dan sistem keuangan, hingga kondusifnya situasi sosial dan politik,” ungkapnya saat menggelar konferensi pers untuk mengungkap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (22/6/2023) lalu.

Lantas, apakah redenominasi Rupiah bakal dalam waktu dekat? Kalau menurut Perry, situasi ekonomi Indonesia cukup stabil. Tapi, untuk dua aspek lain, yaitu kondisi perekonomian global dan kondisi sosial politik, pihak BI masih memilih untuk menunggu momentum yang tepat.

“Yang jelas nggak menjelang tahun politik seperti sekarang ya,” kata Perry.

Apa Dampak dari Redenominasi Rupiah?

Redenominasi Rupiah nggak bakal dilakukan dalam waktu dekat. (Medcom/Antara Foto/Jojon)

Meski pemerintah memastikan bahwa redenominasi Rupiah masih belum dilakukan, sejumlah pakar dan ekonom banyak yang memberikan komentar terkait dengan rencana ini. Salah seorang di antaranya adalah Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. Menurutnya, rencana ini bisa memberikan dampak positif ataupun negatif.

“Redenominasi bisa bikin kredibilitas terhadap mata uang jadi meningkat. Transaksi keuangan nantinya juga bakal lebih efisien,” jelasnya sebagaimana dilansir dari Bisnis, Sabtu (24/6/2023).

Mengapa begitu? Soalnya, hal ini sebenarnya hanya akan membuat digit angka nol dalam nominal Rupiah berkurang. Nantinya, nilai barang dan jasa nantinya pasti akan menyesuaikan. Jika sosialisasi dilakukan dengan cepat, masyarakat tentu akan terbiasa dengan nominal uang yang baru.

Sebaliknya, jika sosialisasi dilakukan dengan lambat, bisa membuat masyarakat kalangan ke bawah kebingungan. Bahkan, jika dilakukan asal-asalan, bisa jadi akan memicu inflasi. Kalau sampai begitu, efeknya tentu nggak baik bagi perekonomian Indonesia.

Melihat hal ini, redenominasi Rupiah memang sebaiknya nggak gegabah untuk dilakukan. Semoga saja berbagai aspek-aspek yang dipertimbangkan BI untuk mengimplementasikannya bisa segera membaik, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT