Inibaru.id - Saat memasak, rempah-rempah jadi andalan untuk membuat masakan lebih lezat. Biasanya, rempah ini disimpan menumpuk di rak dapur. Sayangnya, banyak orang kurang memperhatikan masa kedaluwarsa, bahkan tetap menyimpannya meski sudah seharusnya dibuang.
Padahal, umur simpan tiap bumbu bisa berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jenisnya, apakah termasuk herbal atau rempah. Menurut Samantha Kennedy, penyuluh ilmu keluarga dan konsumen di Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida, perbedaan keduanya ditentukan dari bagian tanaman asalnya.
“Herbal dan rempah berasal dari bagian tanaman yang berbeda. Herbal umumnya berasal dari daun, batang, dan bunga, sedangkan rempah biasanya berasal dari akar, biji, dan kulit kayu,” jelas Samantha, dikutip dari laman Universitas Florida.
Umur simpan herbal dan rempah bisa bervariasi tergantung jenis, cara pengolahan, dan penyimpanan. Healthline menulis, rempah kering biasanya dapat bertahan lebih lama dibanding herbal kering, sementara bumbu yang minim proses pengolahan cenderung lebih awet.
Untuk herbal kering, seperti basil, oregano, daun salam, peterseli, daun ketumbar, mint, dan rosemary dapat bertahan 1–3 tahun. Lalu, rempah bubuk, misalnya jahe, kunyit, bawang putih, cabai, paprika, kapulaga, hingga campuran bumbu instan, punya umur simpan lebih lama, sekitar 2–3 tahun.
Sementara itu, rempah utuh seperti cabai kering, cengkeh, pala, dan biji ketumbar justru paling awet karena permukaannya lebih sedikit terpapar udara, cahaya, maupun kelembapan. Itu sebabnya aroma dan rasanya bisa bertahan lebih lama dibanding rempah bubuk. Jika disimpan dengan benar, maka rempah utuh bahkan bisa awet hingga 4 tahun.
Tanda-Tanda Rempah Sudah Nggak Layak Pakai
Herbal dan rempah kering sebenarnya nggak benar-benar kedaluwarsa. Hanya saja, kualitasnya bisa menurun ketika rasa, aroma, dan warnanya mulai berkurang. Pada kemasan biasanya tertera “baik digunakan sebelum”, yang menunjukkan perkiraan masa rempah masih memiliki cita rasa dan kualitas terbaik.
Kalau kamu ragu dengan rempah yang sudah lama disimpan, coba ambil sedikit lalu gosokan di telapak tangan. Cium aromanya dan rasakan sedikit. Jika aromanya lemah dan rasanya hambar, maka tandanya sudah saatnya diganti dengan yang baru.
Baca Juga:
Rempah Termahal Bernama Saffron, Bumbu Andalan Masakan Mediterania yang Berasal dari BungaLalu bagaimana cara menyimpannya agar awet?
Supaya rempah dan herbal tetap tahan lama, hindari paparan udara, panas, cahaya, maupun kelembapan. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menaruh rempah di dekat kompor. Padahal, tempat terbaik untuk menyimpannya adalah area yang sejuk, kering, dan gelap, misalnya pantry, laci, atau lemari yang jauh dari sumber panas.
Lalu, gunakan wadah kedap udara dan nggak berpori. Kaca atau keramik jadi pilihan ideal karena mudah dibersihkan serta mampu menahan udara dan kelembapan. Wadah plastik masih bisa dipakai, tapi biasanya kurang rapat dan mudah menyerap warna maupun aroma rempah.
Selain itu, hindari kelembapan berlebih karena bisa membuat rempah menggumpal atau berjamur. Kalau sudah muncul jamur, sebaiknya langsung dibuang dan diganti yang baru.
Beberapa jenis bumbu juga lebih tahan lama jika disimpan di kulkas, contohnya paprika bubuk atau cabai bubuk yang bisa tetap cerah warnanya ketika disimpan dalam suhu dingin.
Setelah tahu umur simpan herbal dan rempah, kamu bisa lebih bijak menyimpan bumbu di dapur. Selain hemat, cita rasa masakan yang dibuat juga akan tetap terjaga. Gimana, apakah kamu sudah menyimpan herbal dan rempah dengan cara yang tepat, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)
