BerandaHits
Minggu, 23 Jan 2021 19:51

Regenerasi via Audisi ala JKT48, Cara Nasida Ria Wariskan Musik Kasidah

Nasida Ria, legenda kasidah Indonesia. (ruangobrol.id)

Legenda kasidah Indonesia Nasida Ria masih bertahan hingga sekarang. Namanya bahkan makin populer di kalangan anak muda. Seperti apa sih rahasia mereka sehingga bisa terus eksis di dunia musik?

Inibaru.id – Berbicara tentang legenda kasidah Indonesia, yang pertama terpikir pastilah Nasida Ria. Grup musik "perdamaian" beranggotakan para perempuan berhijab ini dikenal publik lantaran selalu menyanyikan lagu islamai yang penuh pesan moral. Kamu pernah mendengar lagunya juga?

Para pemusik yang dikenal pada era 1980-an ini sempat meredup pamornya seiring dengan berkurangnya peminat genre musik kasidah. Namun, kehadirannya dalam Synchronize Fest, sebuah ajang musik tahunan yang cukup bergengsi di Jakarta, pada 2018 dan 2019 membuatnya kembali naik daun. Banyak generasi muda yang mengaku beruntung pernah melihat mereka tampil live.

Generasi milenial dan Gen Z besar kemungkinan memang nggak mengenal grup musik asal Semarang, Jawa Tengah, ini karena saat Nasida Ria mulai terkenal, bisa jadi kita masih sangat kecil atau bahkan belum lahir. Ya, "girl band" yang diinisiasi HM Zain ini memang sudah eksis sejak 1975.

Nasida Ria saat manggung di acara musik Synchronize Fest. (Twitter.com/cvrsedtwit)

Nggak cuma tampil dari satu hajatan ke hajatan lain, Nasida Ria bahkan pernah tampil di Berlin, Jerman, pada 1994 karena diundang Haus der Kulturen derWelt, lembaga budaya Jerman. Dua tahun kemudian, mereka manggung di Berlin, Mulheim, Dusseldorf, dan Recklinghausen!

Selain itu, Nasida Ria tercatat tampil di Hong Kong pada 2008. Pada 1988 Nasida Ria bahkan sudah pernah tampil langsung di depan Raja Malaysia untuk perayaan Tahun Baru Islam.

Regenerasi via Audisi

Generasi pertama Nasida Ria terdiri atas sembilan perempuan, sedangkan generasi kedua beranggotakan 13 orang. Untuk melakukan regenerasi, mereka menggelar audisi. Salah satu syarat mutlak para calon anggota Nasida Ria adalah bisa bernyanyi dan memegang alat musik, kalau bisa lebih dari satu instrumen.

Nasida Ria tetap eksis karena melakukan regenerasi. (RRREC Fest/Agung Hartamurti)

Sofiatun, anggota Nasida Ria generasi ketiga yang bergabung pada 1993 mengungkapkan, setelah mendaftar sebagai calon anggota Nasida Ria yang diumumkan lewat radio, dia melakoni audisi di Semarang.

Nggak hanya pandai menyanyi dan memainkan alat musik, Sofiatun juga harus bisa melakukan qariah (melantunkan ayat-ayat suci Alquran dengan nada). Saat itu, mendiang HM Zain juga menerapkan persyaratan lain, yakni mencari anak yatim sebagai anggota Nasida Ria.

Persyaratan sedikit berbeda diberlakukan pada generasi keempat dan kelima Nasida Ria. Meski masih harus pandai melakukan qariah dan menguasai alat musik, mereka yang dilatih sejak usia SD atau SMP dan dianggap berbakat kemudian ditempatkan di grup-grup musik lainnya. Generasi keempat ditempatkan di grup Ezura, sedangkan generasi kelima ke grup Kasidah Tanpa Nama.

Anggota-anggota grup musik ini diminta untuk sering latihan dengan lagu-lagu Nasida Ria, lalu sedikit demi sedikit akan diikutkan dalam penampilan live Nasida Ria. Mereka yang dianggap sudah siap akan dijadikan personel Nasida Ria utama.

Proses regenerasi yang sistematis ini mirip-mirip sama JKT48 ya, Millens! Nasida Ria atau JKT48 nih yang meniru? Ha-ha. (Jaw/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024