Inibaru.id – Dunia kecantikan tengah bergerak ke arah baru. Setelah lama dipenuhi tren make up bold, perawatan ekstrem, hingga obsesi transformasi wajah, kini muncul arus balik bernama quiet luxury dalam kecantikan. Konsep ini serupa dengan dunia fashion yang belakangan mengedepankan kesan elegan dan subtil, bukan pamer kemewahan dengan logo besar atau warna mencolok.
Dalam kecantikan, quiet luxury berarti memilih tampil apa adanya dengan sentuhan yang mempertegas keaslian diri. Bukan lagi soal mengikuti tren dramatis yang mengubah wajah secara total, melainkan tentang merawat dan menonjolkan versi terbaik diri sendiri.
Alih-alih foundation tebal, lipstik berlapis, atau contouring tajam, quiet luxury lebih menekankan kulit sehat yang terawat, riasan natural, serta detail sederhana namun bernilai tinggi. Misalnya, memilih skincare yang berkualitas agar kulit tampak bercahaya alami, atau menggunakan make up tipis yang hanya menegaskan fitur wajah.
Tren ini juga menekankan investasi pada perawatan jangka panjang, bukan sekadar tampilan instan. Facial rutin, sunscreen, gaya hidup sehat, hingga tidur cukup dianggap lebih “mewah” dibanding koleksi make up berharga fantastis namun jarang dipakai. Dengan kata lain, quiet luxury bukan tentang apa yang terlihat mencolok, tapi tentang konsistensi menjaga diri agar tetap segar dan percaya diri.
Uniknya, gaya ini justru memberi ruang bagi setiap orang untuk tampil sesuai karakternya. Nggak ada standar kecantikan seragam yang dipaksakan. Rambut yang dibiarkan sesuai tekstur aslinya, alis alami tanpa banyak dibentuk, bahkan senyum tulus bisa jadi elemen penting dalam menampilkan quiet luxury.
Baca Juga:
Resep Kulit Sehat dan Cantik; BahagiaBagi banyak perempuan modern, tren ini terasa melegakan. Pasalnya, tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial sering membuat orang lelah. Quiet luxury mengajarkan bahwa elegan bukan berarti berlebihan. Ketenangan, kesederhanaan, dan keaslian justru bisa memancarkan pesona yang lebih dalam.
Pada akhirnya, quiet luxury dalam kecantikan bukan sekadar tren, melainkan sikap. Dia mengingatkan kita bahwa keindahan nggak harus ramai dan mencolok. Kadang nih, Gez, justru dalam kesederhanaan dan penerimaan diri, terletak kemewahan yang paling abadi. (Siti Zumrokhatun/E05)
