BerandaHits
Jumat, 21 Agu 2025 11:01

Plot Twist Nyata 'Memories of Murder', Saat Pembunuh Asli Menonton Film Tentang Kasusnya Sendiri

Tatapan kosong yang jadi ending film 'Memories of Murder'. (CJ Entertainment)

Ending film 'Memories of Murder' disebut-sebut sebagai salah satu ending film paling memorable dalam sejarah perfilman dunia karena terkait langsung dengan kasus kriminal yang jadi inspirasinya. Memangnya, seperti apa sih adegannya?

Inibaru.id - Kamu pernah nonton Memories of Murder? Film rilisan 2003 ini sering disebut sebagai salah satu film kriminal terbaik dari Korea Selatan. Disutradarai oleh Bong Joon-ho (sutradara Parasite), film ini bukan sekadar kisah detektif yang mengejar pelaku pembunuhan berantai, tapi juga kritik sosial tentang sistem hukum dan kepolisian di Korea era 80-an.

Yang bikin ngeri, ternyata film ini terinspirasi dari kasus nyata. Bukan asal-asalan lo!

Kasus Asli yang Lebih Mencekam dari Filmnya

Di dunia nyata, rentetan pembunuhan yang jadi inspirasi filmnya dikenal sebagai Hwaseong serial murders. Antara tahun 1986 hingga 1991, tercatat ada 10 perempuan dengan usia 14 hingga 71 tahun ditemukan tewas di daerah pedesaan Hwaseong. Modusnya hampir selalu sama, yaitu korban diperkosa, lalu dibunuh secara brutal. Bahkan, beberapa korban ditemukan dengan pakaian dalam mereka digunakan untuk membekap mulut. Fakta ini juga muncul di film.

Sayangnya, waktu itu teknologi forensik belum secanggih sekarang. DNA si pelaku sempat ditemukan, tapi peralatannya minim. Bahkan, untuk menganalisis sampel, polisi harus mengirim DNA ke Jepang. Hasilnya? Nggak cocok dengan siapa pun. Pelaku pun menghilang bak hantu.

Ketika film Memories of Murder dirilis, kasus ini masih belum terpecahkan. Bahkan sudah di ujung masa berlaku hukum alias statute of limitations. Banyak orang mengira kasus ini bakal jadi misteri selamanya.

Ending Film yang Ngena Banget

Film 'Memories of Murder' dikenal sebagai salah satu film Korea Selatan terbaik sepanjang masa. (CJ Entertainment)

Nah, kalau kamu perhatikan, akhir film ini cukup mindblowing. Detektif Park Doo-man (diperankan Song Kang-ho) balik lagi ke TKP bertahun-tahun setelah kasusnya gagal diungkap. Dia bertemu dengan anak kecil yang bilang pernah melihat pria asing di sana, dan Park sadar, bisa jadi, dia pernah berhadapan langsung dengan si pelaku tapi nggak menyadarinya.

Detik itu juga, Park menatap langsung ke kamera. Tatapan kosong, tapi dalam, seakan-akan menatap semua penonton film tersebut. Bong Joon-ho bilang, dia sengaja bikin adegan itu karena ngebayangin, bagaimana kalau si pembunuh beneran lagi nonton film ini dari bangku bioskop?

Ternyata, si pembunuh memang pernah menonton filmnya.

Pada 2019, kejutan besar datang. Polisi Korea Selatan akhirnya berhasil menemukan pelaku aslinya lewat pencocokan DNA dari pakaian dalam korban. Namanya Lee Choon-jae. Saat diidentifikasi, dia sudah dipenjara seumur hidup karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan iparnya.

Nggak tanggung-tanggung, Lee mengaku udah membunuh 14 orang dan memperkosa lebih dari 30 perempuan. Dia juga mengaku pernah nonton Memories of Murder beberapa kali. Saat ditanya soal itu, dia malah dengan santai banget bilang, “saya cuma nonton sebagai film. Nggak ada perasaan apa-apa.”

Kebayang nggak sih? Film yang dibuat berdasarkan aksi sadisnya, ditonton sendiri olehnya. Tapi dia sama sekali nggak merasa bersalah. Plot twist banget, bukan?

Memories of Murder memang lebih dari sekadar tontonan. Ini adalah refleksi rasa frustrasi, ketidakberdayaan, dan pencarian kebenaran yang panjang. Ending-nya jadi terasa makin kuat ketika tahu bahwa si pembunuh beneran menonton film itu. Tatapan terakhir Park Doo-man ke kamera artinya benar-benar tertuju pada Lee Choon-jae.

Kalau kamu sudah nonton film ini, coba pikirkan ulang tatapan itu. Kalau belum, mungkin ini saatnya kamu cari tahu seberapa fenomenal tatapan kosong di ending film tersebut, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: