BerandaHits
Sabtu, 7 Okt 2022 11:20

Perlukah Dokter Tanya Status Pernikahan Pasien?

Dokter bertanya tentang stasiun pernikahan pasien. (Kompas)

Banyak warganet yang mengeluhkan dokter yang menanyakan status pernikahan pasien. Nggak sedikit yang menuding dokter-dokter tersebut seperti ingin menghakimi pasiennya. Padahal, menurut dokter, ada prosedur yang membuat mereka perlu menanyakannya.

Inibaru.id – Belakangan ini warganet ramai membahas tentang dokter-dokter yang terkadang bertanya tentang status pernikahan pasien. Banyak orang yang menganggap pertanyaan ini bersifat pribadi sehingga cukup mengganggu. Tapi, bagi para dokter, terkadang pertanyaan ini perlu ditanyakan untuk keperluan pemeriksaan.

Perdebatan ini bermula dari cuitan akun Twitter @audhinafh yang mengeluhkan sebagian dokter obgyn (dokter spesialis obstetri dan ginekologi) mempertanyakan status pernikahan pasiennya.

“Abis gugling, ginekologi tu arti harfiahnya organ reproduksi wanita….. kenapa obgyn-obgyn judgemental ini nanya status pernikahan mulu? Dikata kita-kita baru punya rahim & vagina setelah ijab kabul?” tulis akun tersebut pada Rabu (5/10/2022).

Sebenarnya, keluhan akun @audhinafh dan warganet lain tentang pertanyaan ini pernah diungkap dalam laporan BBC Indonesia pada 22 Juli 2021. Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa seorang pasien perempuan lajang berusia 29 tahun bernama Nina mengalami trauma saat melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes pap smear di sebuah rumah sakit di Kota Malang, Jawa Timur.

Nina sebenarnya hanya ingin memastikan dia nggak berpotensi terkena kanker serviks. Tapi, begitu ditanya tentang status pernikahannya, dia justru diberondong sejumlah pertanyaan yang membuatnya merasa down dan bukan perempuan bermoral.

“Dia tanya ‘mbak sudah menikah?’ dan aku jawab ‘belum’. Lalu dia berhenti dan menatap dengan tatapan seolah aku kotor gitu,” ucap Nina.

Dalam laporan tersebut pula, Nina dan rekan pasien lainnya dari Bekasi, Nada, gagal melakukan tes pap smear. Alasannya, karena mereka belum menikah.

Apakah Status Pernikahan Perlu Diketahui oleh Dokter?

Menurut dokter, ada alasan mengapa status pernikahan ditanyakan ke pasien. (Republika)

Terkait dengan keluhan tentang pertanyaan yang cukup kontroversial ini, Sekjen Perhimpuna Dokter Obstetri-Ginekologi Indonesia (POGI) dr Budi Wiweko, SpOG pun memberikan penjelasan. Menurutnya, pertanyaan ini memang perlu dilontarkan oleh dokter untuk mengetahui aktivitas seksual seseorang. Soalnya, penanganan medis bagi orang yang sudah aktif atau belum aktif secara seksual bisa berbeda.

“Tugas kami bukan kepo soal aktivitas seksual pasien,” ujar Budi sebagaimana dilansir dari Detik, Kamis (6/10/2022).

Sementara itu, dokter obgyn lainnya, dr Dinda Derdameisya menyebut pertanyaan ‘sudah menikah atau belum’ sebenarnya adalah versi lebih sopan untuk menanyakan apakah seseorang sudah aktif melakukan hubungan seksual atau belum.

“Atas dasar kesopanan, dokter lebih memilih bertanya sudah menikah atau belum dibandingkan aktif secara seksual,” ucap dokter yang praktik di RSIA Brawijaya Saharjo tersebut.

Mengapa pengetahuan tentang pasien yang sudah aktif secara seksual atau belum bisa penting dalam penanganan medis? Dr Budi menjawab, penanganannya memang berbeda. Selain itu, hal ini juga demi menghormati kultur yang masih berlaku di Indonesia.

“Misal perempuan punya kista jadi nyeri saat menstruasi, maka pengobatannya akan beda pada pasien yang belum menikah dibandingkan dengan yang sudah menikah,” ujar dr Budi.

Apalagi, ada alat yang dipakai dokter obgyn yang bisa dipakai untuk membuka organ intim kewanitaan demi mengambil sampel. Jika pertanyaan tentang sudah menikah atau belum nggak dilontarkan dan dokter langsung menggunakan alat tersebut, bisa jadi pasien yang belum menikah akan mengalami trauma.

“Masih erat kaitannya sama kultur. Kalau obgyn kan speculum dan periksa dalam. Kalau pasien belum menikah, ya kita nggak akan lakukan pemeriksaan itu,” ucap dr Damar Prasmusinto sebagaimana dilansir dari Detik, Kamis (16/10).

Jadi, sudah mengerti ya alasan mengapa dokter menanyakan status pernikahan pada pasien? Bukan bermaksud kepo atau mau menghakimi ya, tapi demi memberi penanganan yang tepat. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024