BerandaHits
Kamis, 9 Jun 2021 11:28

Perhimpunan Pendidikan dan Guru: Sekolah Tatap Muka 2 Hari Sepekan Nggak Efektif!

Juli 2021, sekolah tatap muka bakal kembali diberlakukan secara terbatas. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Kalau menurut Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), sekolah tatap muka 2 hari sepekan dengan jam belajar 2 jam per hari nggak efektif. Risiko kesehatannya juga nggak bisa disepelekan. Kok bisa?

Inibaru.id – Semakin banyak pihak yang memberikan pendapatnya terkait dengan dengan rencana sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru nantinya. Nah, yang kali ini memberikan pendapat adalah Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). Kalau menurut mereka sih, sekolah tatap muka dua hari sepekan sepertinya nggak bakal efektif.

Hal ini diungkap oleh Koordinator Nasional P2G Satriawan Salim. Menurutnya, dua jam di sekolah nggak bakal memberikan manfaat apa-apa.

“Dua jam hanya dua hari (seminggu), lebih baik di rumah kalau model seperti ini,” terang Satriawan, Selasa (8/6/2021).

Ada alasan mengapa Satriawan berpendapat seperti itu. Menurutnya, selama ini pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam. Selama itu, setidaknya anak bisa mendapatkan 4 sampai 5 mata pelajaran. Jika kemudian pembelajaran tatap muka (PTM) diterapkan selama dua jam hanya dua hari seminggu, setidaknya hanya dua mata pelajaran saja yang didapat siswa per hari.

Nggak hanya keefektifan transfer ilmu, Satriawan juga menyoroti risiko tertular penyakit, termasuk Covid-19 yang nyatanya justru kembali meningkat. Apalagi, orang tua nggak bisa benar-benar mengawasi seperti apa protokol kesehatan anak-anak yang biasanya nggak seketat orang dewasa.

P2G Melakukan Evaluasi Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

P2G menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan oleh murid di masa uji coba PTM. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Pendapat P2G terkait sekolah tatap muka dua hari nggak efektif ini nggak asal cuap, Millens. Sebelumnya, mereka sudah melakukan evaluasi terhadap uji coba PTM di sejumlah tempat. Hasilnya, banyak murid yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Pelanggaran ini nggak hanya terjadi di sekolah, lo, Millens. Sebagai contoh, mereka hanya memakai masker di dagu dan nongkrong sembarangan di sekolah dan selama perjalanan dari dan ke sekolah. Saat memakai angkutan umum, mau nggak mau para murid ini juga harus berkerumun dan duduk berdesak-desakan.

“Itu terjadi di Kabupaten Bogor, Bekasi, Bukittinggi, Aceh, dan Medan,” jelas Satriawan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Satriawan menyebut salah satunya adalah nggak ada pengawasan. Apalagi di perjalanan di mana nggak ada guru atau orang tua yang mengawasi. Bagi P2G, hal ini adalah masalah yang nggak bisa disepelekan.

Meski begitu, P2G sebenarnya juga mengerti jika banyak daerah yang ingin pembelajaran tatap muka kembali diberlakukan. Nah, biar aman, P2G menyarankan daerah-daerah yang dianggap memiliki tingkat penularan rendah, khususnya daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang diperbolehkan melakukannya.

Keputusan untuk memberlakukan kembali sekolah tatap muka tahun ajaran 2021/2022 mulai Juli 2021 diungkap Presiden Joko Widodo pada Senin (7/6/2021) lalu. Meski begitu, Jokowi jua menekankan kalau PTM harus dilakukan sangat hati-hati dan serba terbatas.

Kalau menurut kamu, sekolah tatap muka apakah sudah bisa dilakukan atau sebaiknya menunggu kondisi Covid-19 jauh lebih terkendali terlebih dahulu, Millens? (Tem/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: