BerandaHits
Minggu, 1 Jun 2024 13:45

Perempuan di Korsel Melawan Patriarki dan Misogini dengan Gerakan 4B

Gerakan 4B Korea Selatan. (thesecuritydistillery)

Salah satu alasan perempuan Korea Selatan semakin enggan menikah dan punya anak adalah masifnya Gerakan 4B di sana. Apa sih gerakan ini?

Inibaru.id – Sudah tahu kan kalau Korea Selatan kini berstatus sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia? Per 2023 lalu saja, fertility rate-nya hanya di angka 0,72, menurun dari 0,78 pada 2022. Bagi negara, tentu saja ini menjadi masalah yang cukup serius.

Nah, ada sejumlah alasan diyakini menjadi penyebab mereka enggan memiliki anak. Salah satunya adalah keengganan kaum hawa di sana untuk menikah. Yap, meski Korsel dipenuhi berbagai film, reality show, hingga drama romantis, menikah bukanlah pilihan bagi mereka lantaran budaya patriarki dan misogini yang melekat kuat di sana.

Oya, patriarki adalah kondisi yang membuat laki-laki selalu diutamakan. Mereka cenderung dominan dalam banyak hal, termasuk percintaan. Sementara, misogini adalah kebencian atau diskriminasi terhadap perempuan, yang membuat mereka acap disepelekan atau direndahkan kaum adam.

Mereka yang enggan menjalin hubungan "beracun" seperti itu pun memilih untuk nggak menjalin hubungan percintaan, apalagi berpikir untuk menikah. Di Korsel, isu ini kemudian dikenal luas sebagai bagian dari Gerakan 4B.

Gerakan Melawan Patriarki dan Misogini

Gerakan 4B membuat banyak perempuan Korea Selatan enggan menikah.(Kpopmap/pixelshot)

Gerakan melawan patriarki dan misogini begitu marak di berbagai medsos di Korsel. Para pejuang "kemerdekaan" atas diri perempuan ini kemudian dikenal melalui Gerakan 4B, yang merupakan kependekan dari bihon, bichulsan, biyeonae, dan bisekseu.

1. Bihon

Gerakan ini bermakna nggak menikah. Keputusan ini diambil lantaran bagi para perempuan Korsel, khususnya kaum feminis di sana, menikah hanya akan semakin membuat ketidaksetaraan gender kian terasa.

2. Bichulsan

Bichulsan kurang lebih berarti melahirkan anak. Ini menjadi bentuk protes protes atas kultur sosial penganut patriarki dan misogni di Korsel yang menganggap perempuan harus punya anak atau mengurus rumah tangga saja alih-alih berperan pada hal yang lebih besar di luar rumah.

3. Biyeonae

Biyeonae bisa diartikan sebagai nggak berkencan atau menjalin hubungan romantis. Alasannya, hubungan semacam ini biasanya akan berujung pada pernikahan yang padaakhirnya membuat ketidaksetaraan gender semakin langgeng.

4. Bisekseu

Bisekseu berarti nggak berhubungan intim. Ini adalah bentuk protes dari kaum perempuan Korsel atas anggapan bahwa tubuh perempuan hanyalah untuk kesenangan laki-laki.

Penganut Gerakan 4B garis keras di Korsel bahkan bersikap lebih ekstrem dengan mengatakan, mereka lebih memilih punah daripada harus berurusan dengan laki-laki yang masih menganut patriarki dan misogini.

“Kami frustrasi dengan ketidakadilan bagi perempuan selama ini. Lebih baik kami, kaum perempuan punah saja daripada harus dipaksa berubah mengikuti keinginan mereka,” ucap pemilik akun TikTok @izzermcglizzer.

Sedikit informasi, pelecehan seksual dan kejahatan dengan korban perempuan memang cukup parah di Korsel. Kurvanya juga terus meningkat tiap tahun. Inilah yang pada akhirnya membuat para perempuan di sana nggak percaya lagi dengan keberadaan laki-laki.

Kalau gerakan serupa juga dilakukan di Indonesia, sebetulnya sudah memenuhi kriteria, ya? Ngapain nikah kalau ujung-ujungnya bikin nggak merdeka. Sepakat nggak, nih? (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: