BerandaHits
Senin, 12 Okt 2025 18:00

Panjang Ekor Kucing dan Misteri di Baliknya

Sebagian masyarakat Jawa masih percaya ekor kucing punya makna tertentu. (via Dokter Hewan)

Bagi orang Jawa, panjang ekor kucing bukan sekadar ciri fisik, tapi pertanda nasib. Namun di sisi ilmiah, ekor punya peran penting bagi keseimbangan dan komunikasi si kucing

Inibaru.id - Dalam budaya Jawa, kucing bukan sekadar hewan peliharaan. Ia dianggap punya “tanda” dan pertanda, salah satunya lewat ekornya. Dalam Serat Ngalamating Kucing, disebutkan bahwa kucing dengan ekor panjang bisa membawa kesialan bagi pemiliknya. Sementara kucing dengan ekor bundel atau pendek justru dipercaya membawa keberuntungan dan ketenangan di rumah.

Bagi masyarakat Jawa tempo dulu, kepercayaan semacam ini bukan hal aneh. Setiap ciri fisik hewan dianggap punya makna metafisik. Ekor panjang, misalnya, diasosiasikan dengan “sifat licik” atau “arah yang nggak tentu”, sementara ekor pendek dianggap simbol stabilitas dan kesetiaan. Maka nggak heran jika beberapa orang tua dulu melarang anaknya memelihara kucing berekor panjang karena takut membawa nasib buruk.

Namun, kalau ditelusuri dari sisi ilmiah, kepercayaan itu tentu tak punya dasar. Panjang ekor kucing sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetik. Menurut penelitian dari Cornell University College of Veterinary Medicine, panjang ekor kucing berhubungan dengan ras, ukuran tubuh, dan kebutuhan adaptasi hewan tersebut terhadap lingkungan.

Kucing domestik seperti kucing kampung atau kucing lokal Asia, misalnya, cenderung punya ekor lebih pendek karena adaptasi evolusioner. Sementara ras seperti Maine Coon atau Norwegian Forest Cat memiliki ekor panjang yang membantu mereka menjaga keseimbangan di daerah bersalju.

Berdasarkan Serat Ngalamating Kucing, ekor pendek berarti membawa keberuntungan. (Shutterstock)

Secara anatomi, ekor kucing terdiri dari 19 hingga 23 ruas tulang belakang kecil. Ia berfungsi seperti kemudi yang menjaga keseimbangan tubuh, terutama saat kucing melompat atau berlari cepat. Ketika berjalan di tempat tinggi misalnya di pagar atau atap rumah, ekornya berfungsi seperti penyeimbang alami agar tubuhnya tetap stabil.

Ekor juga jadi alat komunikasi penting. Saat kucing menggoyangkan ekornya perlahan, itu bisa berarti ia sedang santai atau penasaran. Tapi jika ekornya mengembang dan bergerak cepat, itu pertanda ia merasa terancam. Bahkan, gerakan halus di ujung ekor bisa menunjukkan mood si kucing, apakah ia senang, waspada, atau jengkel.

Selain itu, ekor juga berperan sebagai peraba sensitif. Di dalamnya terdapat banyak saraf yang membantu kucing memahami kondisi sekitar, terutama saat berada di ruang gelap. Jadi, memotong ekor kucing seperti yang dulu sempat jadi praktik tradisional di beberapa daerah justru bisa merusak keseimbangan dan kemampuan orientasi mereka.

Lalu, soal membawa sial atau keberuntungan? Itu tergantung bagaimana kita memandangnya. Dalam dunia modern, mungkin mitos hanya jadi cerita menarik yang memperkaya budaya. Tapi di sisi lain, memahami sisi ilmiahnya justru membuat kita semakin kagum pada ciptaan Tuhan yang begitu detail.

Jadi, apakah kamu masih percaya kucing berekor panjang bisa bikin sial? Atau justru semakin sayang karena tahu, betapa luar biasanya fungsi ekor yang selalu bergoyang di belakangnya?

Yuk, rawat kucingmu dengan kasih, bukan dengan prasangka. Karena di balik setiap gerakan ekornya, ada bahasa cinta yang nggak selalu bisa kita pahami. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: