BerandaHits
Minggu, 17 Jun 2023 11:22

Nasib Bengawan Solo Kini, Berkali-Kali Tercemar Limbah Ciu

Sungai Bengawan Solo tercemar limbah ciu. (Era/Amelia Putri)

Setiap kali musim kemarau tiba, warga di sekitar aliran sungai Bengawan Solo mengeluhkan aroma alkohol yang menyengat dan warna sungai yang jadi hitam pekat. Hal itu menandakan sungai sudah tercemar limbah ciu.

Inibaru.id – Kemegahan Bengawan Solo yang sampai diabadikan menjadi sebuah lagu kini seperti hilang nggak bersisa. Saat ini, sungai terpanjang di Pulau Jawa ini justru lebih populer lantaran berita-berita mengenaskan seperti pencemaran limbah.

Hal inilah yang terjadi belakangan. Saking parahnya pencemaran limbah ciu di Bengawan Solo, PDAM Solo sampai memilih untuk berhenti memproduksi air yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan.

FYI, ciu adalah salah satu minuman keras tradisional yang memang masih banyak diproduksi di sekitar aliran Bengawan Solo. Warga setempat biasanya menyadari pencemaran ini akan berpengaruh pada perubahan warna dan aroma air sungai.

“Nggak bisa diprediksi kapan sungai terlihat sangat tercemar atau nggak. Tapi, warga sekitar biasanya tahu kalau saat kemarau dan airnya menyusut, limbah di Bengawan Solo jadi semakin parah,” ungkap petugas PDAM Solo Purnomo sebagaimana dilansir dari Tribunjateng, Sabtu (17/6/2023).

Nggak hanya bau alkohol yang menyengat, warna air Bengawan solo juga berubah jadi hitam pekat. Warga yang memancing di Bengawan Solo bahkan ada yang mengaku kulitnya gatal-gatal karena terkena air dari sungai tersebut.

Gara-gara hal ini, pihak PDAM pun menganggap air dari Bengawan Solo nggak layak untuk diolah. Produksi air pun praktis berhenti sejak Jumat (16/6) pagi. Agar masalah ini nggak berlarut-larut, pihak PDAM pun meminta bantuan Jasa Tirta Bendungan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri untuk menambah gelontoran air ke Bengawan Solo sehingga limbah tersebut bisa segera dilenyapkan di area air yang dipakai PDAM.

“Kalau nggak, kita tekan pompa sekitar 2-3 jam lebih gitu biar nantinya limbah mengalir terus ke hilir,” lanjut Purnomo.

Masalah Tahunan

Saking parahnya pencemaran, PDAM Solo sampai berhenti beroperasi. (Liputan6/Ahmad Adirin)

Namun, jika air yang sudah tercemar limbah ciu itu dialirkan ke hilir sebenarnya hanya memindahkan air yang tercemar ke wilayah lain. Hal inilah yang dikeluhkan Kepala Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Diro Beni Susanto pada 2021 lalu. Dia menyebut masalah pencemaran limbah ciu di aliran Sungai Bengawan Solo sebagai masalah tahunan.

“Setiap tahun Bengawan Solo selalu tercemar. Setiap masuk musim kemarau seperti seperti ini. Sudah berlangsung sekitar lima tahun belakangan,” keluhnya sebagaimana dilansir dari Kompas, Kamis (9/9/2021).

Lantas, apakah tidak ada solusi atas masalah ini? Pada September 2021 lalu, kepolisian mengaku sudah menyelidiki dua desa di Sukoharjo yang memiliki banyak produsen ciu. Ada dua orang ditangkap karena membuang limbahnya ke Bengawan Solo, bukannya ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sayangnya, hal itu nggak bikin kapok.

Padahal, IPAL itulah yang sebenarnya jadi solusi agar limbah ciu nggak lagi dibuang ke sungai dan anak sungai Bengawan Solo.

Melihat fakta ini, ada baiknya regulasi dan pengawasan terhadap industri ciu semakin dipertegas agar kasus pencemaran Sungai Bengawan Solo nggak lagi terjadi di masa depan. Pertanyaannya, mungkinkah hal tersebut benar-benar bisa dilakukan? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: