BerandaHits
Rabu, 28 Sep 2021 08:00

Nail Covid, Tanda pada Kuku yang Menunjukkan Kamu Penyintas Corona

Ilustrasi: Kondisi kuku tanda kamu pernah kena Covid-19. (Flickr/ Toshiyuki IMAI)

Efek dari Covid-19 memang bisa dirasakan di banyak bagian tubuh, termasuk kuku. Nah, kalau kondisi kukumu mengalami perubahan ini, bisa jadi kamu pernah kena Covid-19.

Inibaru.id – Banyak orang yang bilang kondisi kuku bisa menunjukkan kondisi seseorang. Bisa jadi hal ini memang benar, karena belakangan ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa penyintas Covid-19 kadang bisa dilihat dari perubahan kukunya. Di dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai Nail Covid.

Nail covid termasuk bagian dari long covid, dampak jangka panjang yang kerap dialami penyintas corona. Selain nail covid, dampak yang sering muncul antara lain kabut otak, kerontokan rambut, dan munculnya ruam pada kulit.

Nggak semua penyintas mengalami nail covid. Namun, untuk yang mengalaminya, tanda pada kuku yang mudah terlihat ini biasanya muncul setelah beberapa hari atau minggu sejak kali pertama terpapar Covid-19.

Tiga Tanda Nail Covid

Nail covid muncul karena dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh yang memicu stres. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan sejumlah guratan pada kuku yang semula nggak pernah ada. Sekurangnya ada tiga tanda pada penderita nail covid. Apa saja?

1. Munculnya Garis Seperti Bulan Sabit Merah

Ilustrasi: Lunula atau bagian putih pada permukaan kuku. (Livelovefruit)

Tanda khas pada kuku penyintas corona adalah munculnya garis seperti bulan sabit berwarna merah pada bagian atas lunula atau warna putih pada dasar kuku. Tanda ini biasanya muncul sekitar dua minggu setelah mulai terpapar Covid-19.

Keberadaan tanda merah ini dipicu oleh peradangan atau rusaknya pembuluh darah akibat Covid-19. Lebih jauh, hal ini sebetulnya juga menandakan kalau kamu punya risiko mengalami pembekuan darah yang berbahaya. Jadi, kalau ada tanda-tanda ini, coba hubungi dokter ya.

2. Munculnya Garis Mees

Garis mees pada kuku. (Wikimedia)

Garis mees adalah sejumlah garis berwarna putih berbentuk lurus yang melintang secara horizontal pada kuku. Garis ini bisa muncul pada sepanjang kukumu, lo. Saking halusnya, garis-garis ini jadi agak tersamarkan dan sekilas terkstur kukumu seolah nggak ada yang berubah.

Kendati begitu, kamu nggak bisa menganggapnya remeh karena sebenarnya garis mees adalah tanda terganggunya pertumbuhan kuku. Garis ini muncul karena infeksi Covid-19, meski bisa juga karena masalah kesehatan lain seperti gagal ginjal kronis atau keracunan.

Yang membedakan garis mees pada penyintas corona dengan penyakit lain adalah jumlah garis yang biasanya hanya satu setiap kuku.

3. Munculnya Garis Beau

Garis beau bisa muncul pada penyintas corona. (Naildesigncode)

Beda dengan garis mees yang terlihat halus dan nggak mengubah tekstur kuku, garis beau justru telihat menonjol atau seperti lekukan pada kuku secara horizontal. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh pernah mengalami stres atau melawan penyakit sehingga mengganggu pertumbuhan kuku.

Kondisi ini biasanya muncul sekitar beberapa minggu usai kali pertama kena Covid-19. Garis beau juga kadang muncul pada kuku orang yang mengalami stres parah akibat kematian atau perceraian.

Hm, coba deh cek kuku kamu, Millens! Apa ada tanda-tanda yang menunjukkan kamu pernah terpapar Covid-19? (Kom/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024