BerandaHits
Kamis, 26 Jun 2019 11:53

Sering Dibilang Ekstrem dan Eksklusif, Seperti Ini Perkembangan Skateboard di Kota Semarang

Sering Dibilang Ekstrem dan Eksklusif, Seperti Ini Perkembangan Skateboard di Kota Semarang

Para pencinta skateboard kini semakin banyak. (Inibaru.id/ Audrian F)

Skateboard dinilai belum terlalu banyak menyentuh masyarakat secara luas. Beberapa trik yang terlihat rumit dan berbahaya membuat orang enggan mendalaminya. Hanya mereka yang cukup nyalilah yang mampu "menari di udara". Lalu bagaimana perkembangannya di Kota Semarang?

Inibaru.id - Bisa main skateboard keren sih, tapi kamu harus tahu kalau butuh nyali besar untuk memainkannya. Olahraga ini memadukan papan seluncur dengan roda. Nggak semua orang bisa melakukannya dan memang akan butuh keahlian khusus agar benar-benar bisa.

Meski tergolong permainan ekstrem, permainan yang masuk ke Indonesia tahun 80-an ini semakin berkembang. Perkembangan itu meliputi animo penggunanya maupun industri yang mendukung. Lantas bagaimana geliat  skateboard di Kota Semarang?

Skateboarder di Kota Semarang terkumpul dalam sebuah komunitas yang bernama Ikatan Skateboard Semarang (ISS). Berdiri 10/12/2010 lalu, komunitas ini juga sudah banyak menyedot banyak animo pencinta skateboard. Sekira 200 skateboarder sudah menjadi anggota ISS, lo.

Dulunya, ISS rutin berkegiatan di arena skateboard di Taman Menteri Supeno, Kota Semarang. Namun semenjak dipugar, mereka pindah ke lapangan Simpang Lima, arena skateboard Tri Lomba Juang (TLJ), maupun di jalan lain seperti sepanjang trotoar Jalan Pahlawan.

Yoki Alfikar, selaku ketua ISS membeberkan, sejauh ini pencinta skateboard semakin meningkat. “Semakin baik lah minat masyarakat pada skateboard ini, nggak pernah surut. Mulai dari orang tua, remaja bahkan anak-anak memiliki animo yang sama pada skateboard ini,” tuturnya, Jumat (21/6).

Meski tergolong olahraga ekstrem, namun banyak juga yang berminat bermain skateboard. (Inibaru.id/ Audrian F)

Keluhan Prasarana

Animo tinggi dari pencinta skateboard Semarang ini sayangnya nggak diikuti dengan sokongan dari pemerintah. Meskipun sudah ada arena untuk bermain skateboard di Tri Lomba Juang(TLJ), namun hal tersebut dirasa masih belum memadai.

“Arena yang di TLJ itu nggak sesuai standart. Nggak harus standart lah, cuma memang dalam membuat arena skateboard itu nggak bisa sembarangan. Kalau cuma membuat begitu saja, nggak lama lagi nanti akan rusak,” kata Lintang Nares salah seorang anggota ISS.

“Akhirnya kami nggak bisa maksimal dalam menggunakannya. Otomatis kami memilih tempat lain seperti lapangan Simpang Lima atau trotoar-trotoar,” sambungnya.

Senada dengan Lintang, Yoki pun juga menambahkan kalau antusiasme ini perlu lebih didukung lagi. “Ini kan kegiatan yang positif bagi anak muda yang serba masih riskan untuk melenceng ke jalan yang salah. Sarana jelas sungguh berperan sih,” jelasnya.

Sayang juga ya, Millens, kalau kegiatan positif ini nggak didukung oleh fasilitas yang memadai. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

10 Apr 2025

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

10 Apr 2025

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

10 Apr 2025

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

10 Apr 2025

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

10 Apr 2025

Benahi Layanan BRT Semarang, Pemkot Segera Atasi 'Cumi Darat' dan Perbaiki Shelter

10 Apr 2025

Menteri Maruarar: Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Bukan untuk Membungkam Kritik

10 Apr 2025

Lolongan dari Masa Lalu; Dire Wolf Lahir Kembali lewat Rekayasa Genetika

10 Apr 2025

Pijar Park Kembali Jadi Destinasi Wisata Keluarga Terfavorit di Kudus selama Libur Lebaran

10 Apr 2025

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025

Kabar Lelayu: Pemilik Lekker Paimo Semarang Meninggal Dunia

11 Apr 2025

Prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat Diiringi Lantunan Doa untuk Kemajuan Jepara

11 Apr 2025

Mengapa Manusia Terobsesi Umur Panjang? Antara Takut Mati dan Cinta Hidup

11 Apr 2025

Sesaji Rewanda; Ketika Para Monyet Goa Kreo Juga Diberi 'Angpao' saat Lebaran

11 Apr 2025

Dua Manusia Kloning yang Saling Bekerja Sama dalam 'Mickey 17'

11 Apr 2025

BMKG: Seminggu ke Depan, Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia

11 Apr 2025

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025