BerandaHits
Jumat, 9 Mei 2024 18:04

Menguak Musabab Tutupnya Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta ditutup. (Detik/Agung Pambudhy)

Dianggap sebagai jenama sepatu legendaris di Indonesia, nyatanya pabrik Bata di Purwakarta, Jawa Barat ditutup. Apa ya alasan dari penutupan ini?

Inibaru.id – Generasi milenial tahu betul dengan jenama sepatu Bata. Bagaimana nggak, pada libur tahun ajaran baru, saat mereka masih duduk di bangku sekolah, bersama dengan orang tua mereka berbondong-bondong datang ke outlet sepatu Bata. Dengan sepatu baru yang menggantikan sepatu yang sudah nggak muat sebelumnya itu, mereka bisa kembali bersekolah dengan penuh semangat.

Sayangnya, kabar buruk datang dari jenama sepatu legendaris tersebut. Manajemen PT Sepatu Bata Tbk memastikan bahwa pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat ditutup. Padahal, pabrik tersebut sudah eksis sejak 1939.

Alasan dari keputusan ini terkuak setelah pihak Bata berdiskusi dengan Bagian Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Direksi bilang kalau penutupan pabrik Bata di Purwakarta demi efisiensi dan memperhatikan trend pasar yang cepat dan bervariasi. Jadi Bata tengah menata ulang fokusnya pada lini penjualan demi menghadapi persaingan industri sepatu dalam negeri, khususnya dalam hal mengembangkan produk dan desain yang memenuhi selera pasar,” ungkap Direktur ITKAK Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan sebagaimana dilansir dari Kumparan, Rabu (8/5).

Intinya, dalam beberapa waktu belakangan, produk sepatu Bata kurang diminati masyarakat sehingga menyebabkan kerugian besar. Dari sebelumnya mampu menjual 3,5 juta pasang sepatu pada 2018, pada 2023 lalu, Bata hanya mampu menjual 1,15 juta pasang saja. Pihak Bata pun akhirnya memutuskan untuk lebih fokus ke lini bisnis retailnya.

“Bata memang mengalami kerugian setiap tahun,” lanjut Adie.

Meski pabrik di Purwakarta tutup, sepatu Bata masih bisa kamu temui di pasaran. (Sorbansantri)

Meski begitu, sejumlah jenama di bawah naungan Bata seperti North Star, Power, Marie Clarie, Weinbrenner, dan Bubblegummers masih mendapatkan peminat. Sepatu dengan jenama-jenama tersebut diyakini masih bakal bisa kamu temui di pasar sepatu Tanah Air di masa depan.

Apalagi, selain pabrik Bata di Purwakarta yang sudah ditutup, sebenarnya Bata juga masih bekerja sama dengan tujuh pabrik lokal di Tanah Air untuk memroduksi sepatu. Artinya, riwayat sepatu ini sebenarnya nggak benar-benar tamat.

Asal kamu tahu saja, Millens, meski sepatu Bata sudah sangat melegenda di Indonesia, jenama ini bukanlah jenama lokal. Sepatu ini muncul di Republik Ceko pada 1984. Kala itu, tiga bersaudara Antonin, Anna, serta Tomas Bata yang memang berasal dari keluarga yang menjaga tradisi turun-temurun memroduksi sepatu mendirikan pabrik bernama T&A Bata.

Pada 1905, pabrik tersebut menjadi produsen alas kaki terbesar di Benua Biru karena mampu membuat 2.200 pasang sepatu per hari. Bahkan, pada 1926, separuh ekspor dari Republik Ceko adalah sepatu dari pabrik ini.

Sepatu Bata mulai hadir di Hindia Belanda pada 1931 setelah diimpor oleh NV Netherlands-Indisch. Tahu peminatnya di Tanah Air banyak, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu Bata di Jalan Kalibata Raya Jakarta Selatan pada 1937. Pada 1940, outlet pertama Bata di Jakarta pun dibuka. Sejak saat itulah, sepatu Bata terus dipakai orang Indonesia, khususnya anak-anak sekolah.

Yap, semoga saja apa yang diungkap ITKAK Kemenperin benar. Meski pabrik Bata di Purwakarta tutup, sepatu ini nggak benar-benar hilang di Indonesia. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: