Inibaru.id – Pada akhir bulan ini, tepatnya pada Kamis 24 Mei 2024, perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE bakal kembali digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Layaknya perayaan Waisak pada tahun-tahun lalu, pelepasan lampion juga bakal digelar, lo.
Dari sekian banyak runtutan acara perayaan Waisak di Candi Borobudur, perayaan lampion memang jadi yang paling ditunggu-tunggu masyarakat umum dan wisatawan. Maklum, pada saat itulah, ribuan masyarakat dari berbagai agama bisa melihat cantiknya ribuan lampion diterbangkan ke langit dengan latar Candi Borobudur yang megah.
Nah, pada tahun ini, jumlah lampion yang dibuat dari bahan ramah lingkungan yang akan diterbangkan sesuai dengan angka tahun Buddhis yaitu 2.568. Ditambah dengan kondisi Indonesia yang sudah memasuki musim kemarau sehingga langit akan terlihat bersih tanpa hujan, bisa dibayangkan bakal seperti apa kan seberapa cantik pemandangannya?
“Jumlah lampionnya mengikuti tahun Buddhis era jadi ada 2.568,” ujar Koordinator Lampion Waisak Nasional 2568 BE/2024 Fatmawati sebagaimana dinukil dari Radarjogja Selasa (7/5/2024).
Nah, buat kamu yang sudah pasti bakal menonton acara pelepasan lampion di Perayaan Waisak, jangan sampai salah jadwal. Jadi, nantinya bakal ada dua sesi penerbangan lampion yang berlokasi di Marga Utama Candi Borobudur. Sesi pertama bakal dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berakhir pada 21.00 WIB. Setelah jeda selama 30 menit, sesi kedua bakal digelar dari pukul 21.30 WIB sampai 22.30 WIB, Millens.
"Layaknya lampion pada Perayaan Waisak tahun-tahun sebelumnya, ukurannya cukup besar, jadi harus diterbangkan secara bersamaan oleh empat sampai lima orang,” lanjut Fatmawati.
Omong-omong, detik-detik Waisak bakal berlangsung pada hari yang sama dengan hari pelepasan lampion, yaitu Kamis (23/5). Waktunya juga bersamaan dengan sesi pelepasan lampion pertama, tepatnya pada 20.52.42 WIB.
O ya, buat kamu yang sudah pasti akan datang ke sana dan nggak merayakan Waisak karena memiliki keyakinan lain, harap diingat ya kalau Waisak itu perayaan suci umat Buddha sehingga baiknya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, termasuk di sesi menerbangkan lampion. Jadi, nggak akan mengganggu kekhusyukan mereka yang beribadah. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)