BerandaHits
Sabtu, 27 Sep 2019 10:30

Mengkaji Praktik Sewa Rahim dan Kebijakannya di Indonesia

Slamet Riyadi, menyampaikan pandangannya tentang praktik ibu pengganti. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nggak banyak orang di Indonesia  yang paham dengan istilah ibu pengganti. Praktik medis yang satu ini sama halnya dengan bayi tabung yang bisa membantu pasangan agar mendapatkan keturunan lo. Bagaimana praktik dan regulasinya di Indonesia?

Inibaru.id - Ibu pengganti adalah adalah seorang perempuan yang setuju untuk mengandung dan melahirkan bayi bagi orang lain. Dalam dunia medis, hal ini lazim disebut dengan Gestational Carrier. Pengguna jasa ibu pengganti adalah dia yang rahimnya mengalami kerusakan atau kondisi medis lainnya. Banyak orang menyebut praktik ini sebagai sewa rahim.

Di Indonesia ibu pengganti nggak terlalu populer seperti program bayi tabung. Mungkin karena belum ada peraturan yang mengatur mengenai ibu pengganti. Untuk merespon hal ini, Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Katholik Soegija Pranata menggelar diskusi dan bedah buku "Ibu Pengganti", Rabu (19/6) lalu.

Suasana diskusi Ibu Pengganti pada Rabu (19/6) lalu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dian Puspitasari, pembicara diskusi yang juga seorang aktivis perempuan menyatakan dia mendukung jika Pemerintah Indonesia akan melegalkan praktik ibu pengganti. Terlepas dari motif transaksional, seharusnya hal ini bisa dilakukan dengan sukarela untuk anggota keluarga yang membutuhkan.

“Dalam agama Islam, ibu pengganti jelas diharamkan. Kalu soal hak, (ibu pengganti) adalah masalah mau atau tidak untuk melakukan. Ini adalah hak otonomi bagi perempuan,” tutur demisioner Direktur LRC-KJHAM ini. Dia juga menyadari tantangan besar yang akan dihadapi seperti stigma yang akan diterima oleh ibu pengganti dari masyarakat.

Ada Ibu Pengganti dari Indonesia

Praktik ibu pengganti sudah dilegalkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, Thailand, Ukraina, dan Rusia. Bahkan, ada website yang menyediakan jasa ibu pengganti lo, Millens! tarifnya pun mulai ratusan juga hingga miliaran.

Menurut Slamet Riyadi, klien dan ibu pengganti bisa berasal dari dua negara berbeda. “Biasanya negara miskin seperti India yang banyak menyediakan jasa ibu pengganti. Sedangkan kliennya paling banyak dari Inggris atau Australia,” kata pria yang akrab dipanggil Slam ini.

Para pembicara diskusi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dalam penelusurannya di website penyedia jasa ibu pengganti tersebut, Slam menemukan ada beberapa penyedia jasa yang berasal dari Indonesia. “Nah, yang ini asalnya dari Batang Jawa Tengah,” kata aktivis PKBI ini sambil menunjukkan hasil tangkapan layarnya.

Memungkinkan Adanya Ekspliotasi

Beberapa penyedia jasa menuliskan alasan ekonomi yang melatarbelakangi tindakan mereka. Beberapa praktik ibu pengganti di berbagai belahan dunia juga cenderung mengeksploitasi ibu pengganti. Menurut Richard Kennedy, penulis buku Ibu Pengganti, beberapa ibu pengganti nggak mendapatkan uang penuh atas hasil penyewaan rahim mereka. “Dari tarif penuh, hanya diberikan sebagian ke Ibu Pengganti,” tuturnya.

Dalam praktiknya, ibu pengganti harusnya digunakan untuk membantu pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan pasangan. Richard berharap agar pemerintah segera merevisi Undang Undang (UU) Kesehatan dan membuat UU tentang ibu pengganti.

Hm, menurut Millens gimana nih? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: