BerandaHits
Selasa, 15 Jan 2024 10:05

Mengingat Lagi Aturan tentang Larangan Memaku Pohon

Video tentang 'Tersangka Penusukan Pohon' viral di media sosial. (MI/Usman Iskandar)

Sebuah kalimat 'Tersangka Penusukan Pohon' yang disematkan di atas foto caleg tampaknya menggambarkan keresahan masyarakat. Sebab, entah lupa atau nggak tahu, para caleg itu menempelkan poster-posternya ke pohon menggunakan paku.

Inibaru.id - Meski hanya lima tahun sekali, pemilihan umum (pemilu) memberikan penderitaan yang menyakitkan bagi pohon-pohon besar di tepi jalan. Kenapa? Karena ada ribuan calon legislatif (caleg) memasang poster-posternya ke batang pohon. Mereka menancapkan lembaran poster yang termasuk Alat Peraga Kampanye (APK) ke pohon dengan cara menancapkan paku-paku besar.

Sebagai calon perwakilan rakyat, benarkah mereka nggak tahu bahwa hal tersebut itu menyakiti makhluk hidup? FYI, paku berpotensi menjadi titik masuk bagi infeksi penyakit dan bakteri pada pohon. Tusukan-tusukan itu menyebabkan kerusakan dalam bentuk kompartementalisasi.

Itu artinya pohon akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuhnya jika ada benda asing tertanam di dalamnya. Hal itu akan mengganggu proses fisiologi tanaman dan mengurangi tekstur kayu pada pohon. Kekuatan kayu pun akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit.

Kelakuan caleg dan tim suksesnya yang menyakiti pohon tentu saja juga melukai hati para pencinta lingkungan. Beberapa waktu lalu video tentang protes akan hal ini ramai di media sosial.

Video pendek dari akun Instagram @karyamilitan menunjukkan sekelompok orang melabeli poster-poster caleg yang menempel di pohon dengan tulisan "Tersangka Penusukan Pohon". Postingan tersebut dilengkapi dengan keterangan "Jangan tempel baliho sembarangan, Para Calon!"

Bawaslu Lakukan Penertiban

Bawaslu akan menindak tegas terhadap pelanggaran pemasangan atribut kampanye. (Infopublik/MC Kota Padang)

Sebagai caleg, seharusnya nggak cuma mempersiapkan visi misi saja tapi juga harus tahu peraturan saat menyelenggarakan kampanye. Sudah sejak lama ada peraturan bahwa memaku benda di pohon adalah sebuah pelanggaran. Tindakan tersebut melanggar UU RI nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hal ini juga diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 15 Tahun 2013.

Ketua Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menegaskan, pohon bukan tempat untuk pemasangan atribut kampanye politik. Dirinya menyatakan, Bawaslu "all out" melakukan pengawasan dan penindakan tegas terhadap pelanggaran pemasangan atribut kampanye.

Bawaslu menyadari, banyak sarana dan prasarana umum yang masih dijadikan objek pemasangan atribut kampanye.

"Kalau ketemu langsung ditindak, dicegah minimal. Dicegah, untuk memasang nggak boleh. Tapi kalau harus dilakukan, kita kerja sama dengan dishub untuk kemudian dilepas dicopot," ucap Bagja, dikutip dari RRI (11/12/2023).

Nah, pastinya di sekitarmu juga ada banyak poster menempel di pohon kan, Millens? Hm, anggap saja para caleg itu lupa dengan peraturan yang ada. Maka dari itu, kamu bisa mengingatkan mereka dengan cara menegurnya atau membagi tautan tentang peraturan terkait hal tersebut kepada caleg atau tim suksesnya. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025