BerandaHits
Senin, 9 Nov 2025 11:01

Mengapa Nada Ayam Berkokok di Seluruh Dunia Selalu Sama?

Di seluruh dunia, nada ayam berkokok selalu sama. (Pixabay/Andreas Neumann)

Di Eropa, di Amerika, atau di Indonesia, nada ayam berkokok selalu sama. Kepikiran nggak mengapa hal ini terjadi? Yuk simak alasannya!

Inibaru.id - Pernahkah kamu berpikir, mengapa ayam berkokok dengan nada yang sama, entah itu di Indonesia, Jepang, atau bahkan di Amerika? Mungkin bagi banyak orang, ini adalah hal yang sepele dan sudah biasa. Tapi, ternyata ada penjelasan menarik di balik fenomena ini. Yuk, kita simak kenapa suara ayam berkokok seakan seragam di seluruh dunia!

Suara Ayam "Kukuruyuk" yang Seragam

Ayam jantan terkenal dengan kokoknya yang khas: "kukuruyuk!" atau "cock-a-doodle-doo!" dalam bahasa Inggris. Tapi, meskipun kita mungkin mendengar ayam berkokok dengan suara yang agak berbeda-beda, ada yang terdengar lebih keras, lebih rendah, atau lebih tinggi, pada dasarnya nada kokokan ayam di seluruh dunia itu sangat mirip.

Ternyata, ini berkaitan dengan bagaimana ayam jantan mengeluarkan suara. Suara kokok ayam berasal dari organ tubuh yang disebut syrinx, yang berada di bagian atas trakea ayam. Ini adalah bagian tubuh yang mirip dengan pita suara pada manusia, dan berfungsi untuk memroduksi suara.

Struktur syrinx pada ayam jantan memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara yang keras dan jelas, serta memiliki pola tertentu yang sama di semua ayam di dunia. Hal ini yang bikin ayam berkokok seakan-akan seperti itu saja!

Ayam adalah Keturunan Ayam Hutan

Ayam berkokok untuk berkomunikasi dengan jenisnya. (Pixabay/Scan5353)

Fakta menarik lainnya. Ayam yang kita kenal sekarang sebenarnya adalah keturunan dari ayam hutan liar (junglefowl) yang hidup di hutan-hutan Asia. Ayam hutan ini hidup di tengah-tengah spesies unggas lain, dan untuk bisa berkomunikasi dengan jelas, mereka harus mengembangkan panggilan yang khas agar bisa membedakan diri dari spesies lain.

Suara berkokok ini, yang pada dasarnya adalah bentuk komunikasi antara ayam jantan dan ayam betina, membantu mereka saling mengenali, bahkan di tengah keramaian suara hewan-hewan lain di hutan. Proses evolusi ini menjelaskan mengapa suara berkokok ayam tetap konsisten dan seragam hingga sekarang, meskipun ayam sudah berkembang menjadi hewan ternak yang kita kenal sehari-hari.

Fungsinya untuk Menandai Wilayah

Bukan cuma soal nada, kokokan ayam juga punya tujuan yang penting. Ayam jantan berkokok untuk menandai wilayah kekuasaannya. Mereka mengeluarkan suara keras ini sebagai cara untuk memberitahukan ayam jantan lain bahwa "ini adalah teritoriku!"

Kokokan ini berfungsi juga untuk menarik perhatian betina, sekaligus menantang ayam jantan lain yang mungkin ingin menguasai wilayah tersebut. Jadi, kokokan ayam jantan itu lebih dari sekadar suara. Ini adalah bentuk komunikasi yang sangat efektif di dunia ayam.

Selain untuk menandai wilayah dan menarik perhatian pasangan, kokokan ayam jantan juga sering dianggap sebagai tanda pagi. Nah, ini ada hubungannya dengan kebiasaan alami ayam yang memang cenderung berkokok saat fajar menyingsing. Kokokan ini adalah cara mereka untuk memberi tahu bahwa hari sudah mulai terang, bahkan sebelum matahari terbit. Dalam beberapa budaya, suara ayam berkokok ini menjadi simbol awal hari dan harapan baru.

Jadi tahu nih, mengapa suara ayam berkokok di mana-mana sama saja. Kalau kamu sendiri, masih sering mendengarkannya pada waktu subuh nggak nih, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: