BerandaHits
Rabu, 4 Jul 2023 17:48

Mengapa Disebut Sebagai Minyak Telon

Ilustrasi: Minyak telon. (Klikdokter)

Dalam Bahasa Jawa, telon bisa diartikan sebagai 'tiga'. Lantas, seperti apa sih sejarah dari minyak telon sampai dianggap sebagai minyak yang cocok dibalurkan ke bayi dan balita?

Inibaru.id – Kalau di keluargamu ada bayi atau balita, pasti bakal menemukan botol minyak telon di rumah. Minyak ini biasanya dibalurkan ke badan setelah anak mandi atau saat suhu udara sedang cukup dingin. Maklum, minyak ini memang memiliki kemampuan membuat badan jadi terasa lebih hangat.

Omong-omong, kamu pernah terpikir nggak dari mana penyebutan minyak telon ini berasal? Soalnya, kalau dalam Bahasa Jawa, telon bisa berarti tiga. Ternyata, tiga yang dimaksud di sini adalah bahan utama yang dipakai untuk membuat ramuan minyak tersebut.

Zwitsal, (29/7/2017), menulis, bahan-bahan tersebut adalah minyak adas yang punya nama latin oleum foeniculi, minyak kayu putih dengan nama latin oleum cajuputi, dan minyak kelapa dengan nama latin oleum cocos. Ketiga bahan inilah yang dikombinasikan menjadi minyak telon, Millens.

Aroma khas dari minyak telon berasal dari bahan minyak adas yang disebut-sebut bisa membantu sistem pencernaan dan sistem saraf berfungsi dengan lebih baik. Sementara itu, sensasi hangat dari minyak ini berasal dari minyak kayu putih. Terakhir, fungsi dari minyak kelapa adalah pelarut dari kedua bahan sebelumnya.

Keberadaan minyak kelapa pula yang mampu menjaga kelembapan kulit bayi atau anak balita yang cenderung lebih sensitif.

Minyak telon dianggap cocok untuk bayi dan balita. (Merries)

Biasanya, komposisi dari bahan-bahan tersebut adalah 3:3:4 dengan bahan minyak kelapa yang jadi paling banyak. Meski begitu, banyak produsen minyak telon modern yang menambahkan minyak lavender atau minyak zaitun sebagai pengganti minyak kelapa sehingga komposisi bahannya pun jadi berubah.

Belum jelas sejak kapan orang Jawa mengenal atau mulai meramu minyak telon. Yang pasti, sejarah mencatat Nyonya Meneer merilis produk minyak telonnya pada 1919. Artinya, produk ini sudah dikenal masyarakat jauh sebelum Indonesia merdeka. Fungsinya pun masih nggak berubah hingga sekarang, yaitu digunakan pada bayi atau anak balita.

Fungsi ini pula yang jadi salah satu pembeda utama minyak telon dengan minyak kayu putih. Minyak kayu putih lebih sering dipakai orang dewasa untuk menghilangkan masalah hidung mampet, susah tidur, radang kulit, dan lain-lain.

Jika dibalurkan ke bayi, minyak ini dianggap terlalu panas. Sementara itu, walaupun minyak telon juga bisa dipakai oleh orang dewasa, sudah kadung dianggap sebagai minyak yang paling cocok dipakai bayi atau balita.

Kalau di rumahmu, apakah masih ada minyak telon, Millens? Kamu suka dengan aroma atau kehangatannya nggak, nih? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: