BerandaHits
Rabu, 5 Mei 2020 12:50

Menganggur Karena Corona, Pria Klaten Ini Nekat Jual Ginjal

Larry menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan keluarganya setelah kehilangan pekerjaan karena corona. (news.detik.com)

Setelah dirumahkan sebagai dampak dari pandemi corona, Larry nggak lagi memiliki pendapatan. Dia pun nekat ingin menjual ginjalnya demi menafkahi anak istri. Dia juga berharap bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo demi meminta solusi.

Inibaru.id – Kehilangan pekerjaan sebagai imbas pandemi corona membuat beberapa orang melakukan hal nekat. Hal ini juga dilakukan oleh Larry, pria asal Klaten, Jawa Tengah. Dia berniat menjual ginjanya demi memenuhi kebutuhan hidup setelah terkena PHK.

Frans Larry Oktavianus merupakan warga Dusun Karangasem, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pada Sabtu (2/5/2020) lalu, pria ini terlihat berjalan kaki di Jalan Yogya-Solo, tepatnya di Dusun Karangwuni Kulon, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Klaten. Larry membawa poster yang dikalungkan di lehernya. Poster tersebut berisi niat Larry menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan keluarga.

"Berkah Dalem, maaf saya Frans Larry O ingin jual ginjal untuk nafkahi keluarga saya, melunasi hutang, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, makan agar keluarga saya tak diremehkan. Maaf saya bukan mengemis," tulis Larry dalam poster tersebut.

Ternyata, niat Larry untuk menjual ginjalnya karena dia telah dirumahkan dari tempatnya bekerja.

"Kemarin saya udah dirumahkan karena pekerjaan sepi setelah corona. Padahal ada utang yang harus saya bayar, untuk makan dan kebutuhan," kata Larry.

Hanya berbekal sandal jepit, tas ransel dan masker, Larry melakukan perjalanan ke arah utara. Dia mengaku ingin bertemu Ganjar Pranowo. Hanya, Larry sebenarnya nggak yakin bisa menemui Ganjar mengingat betapa banyaknya tugas yang harus dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut.

berbekal sendal jepit, tas ransel dan masker, pria ini melakukan perjalanan ke Semarang. (news.detik.com)

Meski begitu, Larry tetap membulatkan tekad untuk berjalan kaki ke Semarang demi mendapatkan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapinya.

Sebelumnya, Larry bekerja di tempat cuci dan salon mobil yang beralamatkan di Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Karena sepi pelanggan, Larry dirumahkan dengan pesangon Rp 300 ribu. Jumlah pesangon ini sangatlah kecil untuk mencukupi kebutuhan empat orang anak. Apalagi istrinya kini juga sudah nggak lagi bekerja.

"Uang sebesar itu sudah habis. Padahal anak istri kan harus makan," sambungnya.

Larry mengaku nggak tahu berapa harga ginjal di pasaran. Dia hanya berharap bisa bertemu dengan orang yang sedang membutuhkannya. Karena alasan inilah dia memutuskan untuk berjalan kaki. Cara ini bisa membuat lebih banyak orang melihat tawarannya.

“Harganya berapa saya tidak tahu sebab hanya itu yang berharga dan masih tersisa dari diri saya," ungkap Larry sambil berlinang air mata.

Sebenarnya, istrinya melarang Larry untuk menjual ginjal. Tapi, apa daya, kebutuhan yang mendesak membuatnya nekat melakukan hal ini. Selain itu, Larry menganggap tawaran untuk menjual ginjalnya bukan perbuatan yang melawan hukum.

Larry juga mengaku nggak termasuk dalam daftar penerima bantuan pemerintah bagi masyarakat yang terdampak virus corona. Sayangnya, masalah ini sepertinya belum diatasi oleh pemerintah setempat.

Semoga saja Larry bisa mendapatkan solusi untuk masalah yang dialaminya sehingga nggak harus menjual ginjalnya, ya Millens? (Kee/MG29/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: