BerandaHits
Kamis, 31 Jan 2024 17:08

Menantikan Festival Gunung Slamet Dalam KEN 2024

Festival Gunung Slamet menjadi salah satu acara yang lolos KEN 2024. (dok. Purbalinggakab)

Festival Gunung Slamet berhasil lolos seleksi Kemenparekraf untuk KEN 2024. Dari 252 acara yang diusulkan Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia, hanya 110 acara pariwisata yang dipilih.

Inibaru.id - Festival Gunung Slamet (FGS) telah diakui sebagai salah satu dari 110 acara pariwisata nasional yang termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024. Inisiatif ini merupakan bagian dari serangkaian agenda pariwisata di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan terkait.

Prayitno, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga, mengungkapkan keberhasilan FGS dalam menjadi salah satu acara unggulan yang dipilih oleh Kemenparekraf untuk KEN 2024.

Proses seleksi melibatkan paparan, seleksi administrasi, konten, dan wawancara, serta dilakukan oleh Tim Kurator yang terdiri dari lima bidang, seperti Bidang Ide dan Inovasi, Bidang Pemasaran dan Strategi Komunikasi, Bidang Manajemen Kegiatan, Bidang Manajemen Keuangan, dan Bidang Analisis Dampak.

“Setelah dilakukan paparan dan seleksi, akhirnya FGS (Festival Gunung Slamet) berhasil lolos menjadi salah satu event berkualitas, yang ditetapkan oleh Kemenparekraf pada KEN 2024,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga, Prayitno, Senin (29/1/2024).

Dari 252 acara yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia, hanya 110 yang berhasil lolos seleksi. FGS, yang telah diselenggarakan secara rutin hingga enam kali, berhasil melalui tiga tahapan seleksi KEN 2024.

Kirab gunungan dalam acara Festival Gunung Slamet. (Rmol Jateng)

Prayitno berharap bahwa keikutsertaan FGS sebagai acara tingkat nasional akan menarik para wisatawan dan memberikan dampak positif secara multilayer kepada masyarakat setempat, termasuk pelaku wisata, pelaku UMKM, pengusaha akomodasi wisata, pengusaha kuliner, dan pelaku usaha jasa pariwisata lainnya.

Selain FGS di Purbalingga, tiga kabupaten/kota lain di Jawa Tengah juga berhasil meloloskan acara pariwisatanya untuk menjadi bagian dari KEN 2024. Kepala Desa Serang Sugito, sebagai penyelenggara FGS ke-7, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang telah mendukung naiknya FGS sebagai salah satu event wisata tingkat nasional.

FGS ke-7 dijadwalkan akan dihelat pada bulan Juli 2024, dengan rangkaian acara yang mencakup Gelar Desa Wisata se-Purbalingga oleh Dinas Pariwisata dan Olahraga setempat.

Acara ini akan dipenuhi dengan beragam kearifan lokal, tradisi pengambilan mata air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah, pentas seni tradisi, pentas seni musik Kabut Lembut Gunung Slamet, pesta gunungan hasil bumi, perang tomat, pameran UMKM, dan kuliner khas lokal.

Wah, nggak sabar ya untuk menyaksikan kemeriahan acara ini, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024