BerandaHits
Senin, 9 Okt 2022 13:00

Mau Panjang Umur? Jadilah Vegan!

Pola diet vegan bisa bikin panjang umur. (Medical Dialogue)

Ada beberapa alasan mengapa vegan bisa berumur lebih panjang daripada rata-rata. Kuncinya ada pada pola makan dan gaya hidup. Namun bagai pisau bermata dua, menjadi vegan juga berpotensi mengalami masalah kesehatan seperti stroke jika nggak dijalani dengan benar.

Inibaru.id – Ada banyak alasan mengapa orang menginginkan panjang umur. Berbagai cara pun ditempuh demi mendapatkannya seperti menerapkan pola hidup sehat. Tahukah kamu kalau dengan menjadi seorang vegan, seseorang bisa hidup lebih lama dari rata-rata?

Para peneliti berteori bahwa vegan mampu hidup lebih lama dari rata-rata karena dua alasan, yakni pola makan dan gaya hidup. Untuk lebih jelasnya, simak yuk uraian berikut ini:

Pola makan vegan

Pola makan vegan menghindari konsumsi makanan hewani, seperti daging, susu, telur, dan produk turunannya. Jadi, nggak sama dengan vegetarian yang masih mengonsumsi susu dan telur ya. Dengan demikian, vegan cenderung mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan diet yang sarat dengan makanan nabati ini bisa membantu orang hidup lebih lama. Selain itu, pola makan vegan cenderung mengonsumsi lebih banyak serat, protein nabati, dan antioksidan. Diet kaya nutrisi semacam ini diyakini melindungi diri dari obesitas, diabetes tipe 2, kanker, hingga penyakit jantung.

Gaya hidup lebih sehat

Vegan hanya mengonsumsi plant-based food. (via CNN)

Orang-orang dengan pola makan vegan cenderung menerapkan gaya hidup sehat. Mereka nggak merokok atau minum alkohol, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan menghindari fast food. Menukil Healthline, para ahli percaya peningkatan kesadaran kesehatan ini mengungkap alasan mengapa beberapa vegan hidup lebih lama daripada pemakan daging.

Vegan yang Berumur Panjang

Namun di sisi lain, nggak semua vegan berumur panjang. Hal ini dikarenakan, nggak semua pola makan vegan kaya akan nutrisi. Memang, faktanya beberapa vegan mungkin sangat bergantung pada makanan olahan yang cenderung manis.

Sebuah penelitian mengklaim bahwa pola vegan secara keseluruhan bisa menurunkan risiko kematian. Namun, risiko kematian meningkat hingga 32 persen untuk vegan yang nggak sehat.

Menurut Reuters, penelitian di Inggris mengungkap bahwa pola makan vegan yang diklaim dapat mengurangi risiko penyakit jantung justru berpotensi meningkatkan risiko penyakit stroke. Dalam penelitian itu juga, ahli epidemiologi nutrisi di University of Oxford di Inggris Tammy Tong mengatakan bahwa risiko tersebut berhubungan dengan asupan nutrisi.

Pola makan vegan akan menghindari telur dan susu yang mampu menurunkan kemungkinan penyakit arteri koroner daripada pemakan daging. Di sisi lain, vegan 20 persen lebih mungkin terkena stroke daripada yang lain, terutama stroke hemoragik. Hm.

Nah, biar risiko penyakit tersebut berkurang, peneliti kesehatan dan nutrisi masyarakat di Deakin University di Melbourne, Australia, Mark Lawrence merekomendasikan pola makan yang tepat. "Pedoman diet merekomendasikan untuk meningkatkan asupan makanan bergizi lengkap, seperti buah-buahan dan sayuran dan mengurangi asupan makanan dan minuman yang terlalu banyak diolah," tandasnya.

Meski jika dipikirkan ulang, menjadi seorang vegan bisa bikin umur panjang, sebaiknya kamu tetap berkonsultasi pada ahli untuk menjalani pola makan seperti ini ya, Millens. Bagaimanapun tubuh butuh nutrisi seimbang agar tetap dapat menjalankan fungsinya. (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024