BerandaHits
Rabu, 5 Mei 2020 12:12

Masyarakat Diminta Ikut Kawal Penyaluran Sembako

Untuk bulan Mei kuota sembako akan lebih banyak. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Bantuan sembako dampak pandemi di Kota Semarang pada bulan Mei siap diedarkan. Dengan banyaknya jumlah sumbangan dari berbagai pihak, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk ikut mengawal penyaluran agar tepat sasaran.<br>

Inibaru.id - Pemkot Semarang terus mengalirkan bantuan kepada warganya yang terkena dampak pandemi corona. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi selepas menerima bantuan dari sejumlah pihak di Kantor Wali Kota pada Senin (4/5) membeberkan kalau kuota bantuan pada bulan Mei akan lebih besar.

Pasalnya sejumlah bantuan mengucur dari berbagai pihak. Rinciannya, 160 ribu paket sembako dari Pemerintah Kota Semarang, 10 ribu paket dari Presiden RI Joko Widodo, dan 34 ribu bantuan sembako regular dari Kemensos. Selain itu, ada 94 ribu paket bantuan berupa uang tunai.

Hendi juga menginformasikan Pemprov Jawa Tengah akan memberikan bantuan sebanyak 41 ribu paket sehingga total ada 339 ribu paket yang akan didistribusikan Pemkot pada Mei.

Pembagian pada awal Mei ini dimulai langsung oleh Hendi di dua wilayah yaitu Kemijen, Semarang Timur dan Karangkidul, Semarang Tengah. Dia memasang target akan membagikan bantuan tersebut selama dua minggu.

Hendi minta penyaluran harus lebih merata. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Pendistribusian akan dilakukan runtut dan bergantian, sehingga dia meminta kepada masyarakat agar bersabar bagi yang belum bisa menerima pada minggu ini. Mungkin Minggu depan bisa mendapat giliran.

“Yang jelas, sebanyak 339 ribu paket bantuan itu harus terdistribusi ke 339 ribu KK,” tuturnya.

Selain itu Hendi juga sudah mengevaluasi pembagian yang pertama. Kalau pembagian pada April lalu beras cuma berisi 2,5 Kg. Kali ini ditambah menjadi 5 Kg. Kemudian dia juga meminta agar masyarakat ikut mengawal dan menjaga bantuan agar tepat sasaran dan nggak diduplikasi.

Pada sisi lain, Hendi merinci bahwa total KK di Kota Semarang mencapai 531 ribu, sehingga ada sisa 190 ribu KK yang nggak menerima bantuan. Kelompok ini dianggap memiliki kemampuan ekonomi baik seperti para pegawai, pengusaha, ASN, TNI, dan Polri di Kota Semarang.

Namun jika kelompok di luar itu nggak menerima bantuan, Hendi masih mengutamakan Lumbung Kelurahan di setiap wilayah untuk saling meringankan.

"Namun bila ada kelompok di luar itu yang masih merasa tidak mendapatkan bantuan, Kota Semarang masih memiliki Lumbung Kelurahan, di mana sudah mulai aktif dilakukan pada setiap wilayah untuk memperingan saudara yang terdampak Covid-19 ini,” terang Hendi.

Semoga bantuan bisa berada di tangan yang tepat ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024