BerandaHits
Minggu, 27 Agu 2022 14:42

Masa Depan Semakin Kompetitif, Anak Muda Harus Gimana?

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan, tanpa kemampuan dan keterampilan yang memadai, anak muda akan rentan tertinggal dan kalah bersaing. (DPRD Jateng)

Perang teknologi, bonus demografi, dan arus informasi yang kian terbuka membuat masa depan semakin kompetitif. Nggak bisa lagi bersantai-santai, anak muda harus gimana?

Inibaru.id – Previlese terbaik yang dimiliki anak muda adalah kemampuan tak terbatas yang kita miliki untuk mengembangkan diri. Banyak peluang di depan mata. Namun, ibarat dua sisi mata uang, peluang itu hanya bisa dicapai kalau kita mampu mengembangkan diri dan kompetitif.

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengatakan, tanpa kemampuan dan keterampilan yang memadai, anak muda akan rentan tertinggal dan kalah bersaing. Menurutnya, pemuda adalah aset bangsa yang akan menjadikan Indonesia menjadi negara maju pada masa mendatang.

Untuk alasan ini, lelaki yang akrab disapa Bambang Kribo ini terus berupaya mendorong generasi muda agar aktif dan membekali diri dengan ilmu serta keterampilan. Generasi muda, lanjutnya, merupakan penerus kemajuan bangsa.

“Peran aktif pemuda bisa dimulai dari hal yang sederhana, termasuk dengan berperan aktif dalam pembangunan desa,” ungkapnya, Sabtu (27/8/2022).

Bonus Demografi 2030

Bambang Kribo mengungkapkan, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi pada 2030. Saat itu, penduduk usia produktif (15-64 tahun) diprediksi mencapai 64 persen dari total 297 juta jiwa warga Indonesia. Menurutnya, situasi ini bisa menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi Tanah Air.

“Keuntungan, karena akan tersedia banyak SDM untuk pembangunan ekonomi. Namun, ini bisa menjadi kerugian manakala tidak disikapi dengan baik, karena penduduk usia produktif yang besar berpotensi membuat tingkat pengangguran kian naik,” kata Bambang.

Maka, imbuhnya, bonus demografi harus disikapi anak muda secara nyata dengan mempunyai skill yang memadai. Menurut Bambang, generasi muda yang biasanya melek digital harus memanfaatkan keterbukaan akses informasi dengan baik.

“Semua hal ada di internet, mulai dari skill fotografi hingga digital marketing. Ini yang harus dilakukan generasi muda,” ungkapnya.

Pembangunan yang Melibatkan Anak Muda

Bambang memberi contoh, pembangunan desa di Kabupaten Semarang saat ini mulai melibatkan anak muda. Tujuannya, mereka dipersiapkan untuk ikut andil dalam pembangunan wilayahnya tersebut.

“Dana desa yang semula banyak dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, ke depan semestinya akan diperuntukkan bagi pemberdayaan masyarakat, khususnya para pemuda,” tegasnya.

Para pemuda, lanjutnya, dapat mengambil sejumlah peran dalam pembangunan pedesaan. Antara lain dengan menyampaikan aspirasi, keluhan, serta keinginan masyarakat kepada para pengampu kebijakan. Selain itu, bisa juga mereka ambil bagian sebagai leader atau pemimpin di desa.

“Pemuda perlu berkomunikasi dengan sektor pemerintah seperti camat atau lurah, kemudian ikut organisasi karang taruna dan program peningkatan SDM,” papar Bambang. “Sementara, untuk pemberdayaan SDM, bisa memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan desa wisatanya.”

Wah, ini benar banget! Tanpa kemampuan yang memadai, jangan harap deh kita bisa menang kompetisi. Main gim juga perlu armor dan skill dewa kan biar nggak melulu dianggap nubs! Di dunia nyata kita nggak bisa menang pakai cheat, kan, Millens? Ha-ha. (Adv/Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024