BerandaHits
Rabu, 29 Jul 2025 17:33

Lucu tapi Bahaya, Meme Anomali Bisa Ganggu Perkembangan Anak

Ballerina Cappucina, salah satu karakter anomali. (brainroot.fandom)

Meme aneh dan absurd seperti Tung Tung Tung Sahur mungkin bikin ketawa, tapi kalau ditonton anak terus-menerus, bisa jadi bumerang. Menurut pakar, konten seperti ini bisa ganggu perkembangan otak, bikin susah fokus, hingga bikin anak bingung bedakan mana yang lucu dan mana yang berbahaya.

Inibaru.id - Karakter nyeleneh kayak Tung Tung Tung Sahur atau Ballerina Cappuccina lagi naik daun di TikTok. Gaya visual yang aneh, suara nggak biasa, dan bentuk karakternya yang “nggak masuk akal” justru bikin banyak anak-anak, terutama Gen Alpha ketagihan nonton.

Tapi, tahu nggak sih? Di balik tampilan yang lucu dan absurd, konten meme anomali atau yang disebut juga “brainrot content” ini ternyata bisa berdampak serius ke perkembangan otak anak, lo!

Dr. Taufiq Pasiak, ilmuwan otak sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, menyebut tren ini sebagai bentuk keinginan anak untuk keluar dari arus utama alias anti-mainstream. Tapi sayangnya, kalau dikonsumsi terus-menerus, ada risiko nyata buat kesehatan mental dan perkembangan otak mereka.

"Sebenarnya kalau dilihat, simpel saja. Anak-anak suka keluar dari sesuatu yang mainstream. Mereka ingin keluar dari hal-hal yang sifatnya menjadi isu utama," kata ilmuwan otak sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, Dr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes., M.Pd.I. melansir Kompas, Selasa (29/7/2025).

Kok Bisa Bahaya? Ini Penjelasannya

1. Overstimulasi & Ketagihan

Anak bisa kecanduan dan sulit menikmati hal sederhana. (Alodokter)

Meme anomali biasanya pakai warna ngejreng, efek suara yang ‘ganjil’, dan visual cepat yang bikin otak terpacu terus. Nah, hal ini bisa picu pelepasan dopamin, hormon yang bikin orang merasa tertarik atau ‘nagih’.

Menurut The Guardian (29/7/2025), terlalu sering terpapar konten kayak gini bisa bikin anak jadi susah menikmati hal-hal sederhana. Otaknya keburu terbiasa sama sensasi ekstrem.

2. Bikin Sulit Fokus

Konten pendek dan cepat juga bisa ngaruh ke kemampuan fokus anak. Otak mereka jadi terbiasa sama informasi yang gonta-ganti dalam hitungan detik. Padahal, bagian otak yang ngatur fokus dan kontrol diri, namanya korteks prefrontal belum sepenuhnya matang di usia anak-anak. Akibatnya? Anak bisa kesulitan buat konsentrasi dan mengatur waktu.

3. Emosi Jadi Nggak Stabil

Pernah lihat meme aneh yang gambarnya kekerasan tapi dibungkus dengan musik ceria? Nah, ini bikin anak bingung. Mereka jadi nggak ngerti kapan harus sedih, kapan harus tertawa, atau kapan harus marah. Menurut Dr. Taufiq, situasi ini bisa bikin anak kesulitan dalam mengenali dan mengelola emosinya sendiri.

4. Imajinasi Jadi Lompat-Lompat

Konten edukatif biasanya punya alur: ada sebab-akibat, ada pesan moral. Tapi meme anomali? Serba absurd dan acak. Anak yang terlalu sering menonton konten semacam ini bisa mengalami gangguan metakognisi yaitu kemampuan untuk memahami cara berpikir mereka sendiri. Akibatnya, alur berpikir anak jadi nggak logis dan loncat-loncat.

5. Nilai Moral Jadi Kabur

Yang jahat bisa kelihatan lucu, yang baik malah tampak menyeramkan. Kalau terus-menerus dikonsumsi, anak bisa bingung membedakan mana yang baik dan buruk. Ini bisa bentrok sama nilai-nilai moral yang diajarkan orangtua di rumah.

Lalu, Harus Gimana?

Nggak semua konten AI atau meme kreatif itu buruk, kok. Tapi, penting banget buat orangtua (atau siapa pun yang punya anak kecil di sekitarnya) buat lebih aktif memantau dan menyaring konten yang mereka konsumsi. Sesekali nonton konten lucu oke lah, tapi jangan sampai jadi kebiasaan yang mematikan kemampuan berpikir sehat anak.

Orangtua juga bisa mulai mengenalkan tontonan edukatif yang tetap seru dan sesuai usia. Ingat, otak anak masih berkembang. Pilihan tontonan hari ini bisa membentuk cara mereka berpikir dan merasa di masa depan.

Lucu boleh, tapi tetap harus sehat buat otak. Buat kamu yang sudah punya anak, yuk, dampingi mereka supaya tetap waras di tengah gempuran konten absurd yang viral di internet, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: