BerandaHits
Selasa, 6 Apr 2020 18:20

Kurangi Aktivitas Warga, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Semarang Kembali Ditutup!

Penutupan jalan di jalan protokol yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Mulai Selasa (7/4) Hendrar Prihadi akan menambah penutupan jalan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Walikota Semarang Hendrar Prihadi akan menambah penutupan jalan di sejumlah daerah di Kota Semarang. Penambahan ini disebabkan karena masih adanya keramaian aktivitas yang dilakukan oleh warga.<br>

Inibaru.id - Penutupan ruas jalan kembali dilakukan di Kota Semarang. Setelah sebelumnya lima jalan protokol di Kota Lunpia ditutup pada 3 April 2020, sejumlah jalan lain bakal kembali ditutup besok (7/4/2020). Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Dalam konferensi pers yang dilangsungkan Senin (6/4), Hendi, sapaan akrabnya, mengungkapkan, penutupan jalan dilakukan di daerah-daerah yang masih ramai aktivitas masyarakat selama pandemi corona. Kendati sudah beberapa kali diberi teguran, lanjutnya, mereka memang kerap membandel.

“Sejumlah jalan protokol sudah kami tutup, tapi di pinggir-pinggir (jalan) semakin ramai. Karena itulah kami tambah penutupannya,” ujar dia.

Hendi memaparkan, ruas jalan tambahan yang akan ditutup antara lain Jalan Supriyadi di daerah Pedurungan, Jalan Basudewa di Semarang Barat, Jalan Dr Wahidin (dari Kaliwiru sampai pertigaan Sisingamaraja), Jalan Hasanudin, dan Jalan Tanjung.

Sebelumnya, Pemkot Semarang juga sudah menutup Jalan Pandanaran (mulai Tugumuda sampai Simpang Lima), Jalan Pemuda (mulai Paragon Mall sampai Tugumuda), Jalan Pahlawan (mulai Air Mancur sampai Simpang Lima), Jalan A Yani (mulai Simpang RRI sampai Simpang Lima), dan sepanjang Jalan Gajahmada.

Mempertimbangkan Jalan Alternatif

Jika masyarakat masih belum patuh, Hendi berencana akan menambah penutupan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Seperti ke-5 jalan protokol yang telah ditutup sebelumnya, ruas-ruas jalan di pinggiran Kota Semarang tersebut bakal ditutup mulai pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB. Penutupan ini, kata Hendi, dilakukan dengan mempertimbangkan akses lain kepada masyarakat.

“Penutupan ini dilakukan supaya warga Kota Semarang semakin sadar kalau penanganan pandemi corona ini tidak main-main dan jangan disepelekan," terangnya.

Dia berharap, kebijakan penutupan jalan yang dilakukan untuk menikapi perkembangan pandemi corona yang kian mengkhawatirkan di Semarang tersebut bisa dimengerti dan dipahami masyarakat.

"Mari kita sikapi dengan memutus mata rantai,” tandasnya.

Kalau masyarakat masih belum mematuhi, Hendi mengatakan akan menambah lagi penutupan jalan. Namun dia tetap berharap hal tersebut nggak perlu dilakukan.

Lebih lanjut, Hendi juga menyampaikan bahwa penutupan jalan protokol yang dilakukan sejak minggu lalu dinilainya berhasil.

"Pusat kota sekarang sepi dan nggak ada aktivitas," kata dia.

Pada sisi lain, Hendi juga mengakui, penutupan jalan tersebut berimbas buruk pada para PKL dan pelaku usaha di sekitar tempat tersebut.

“(Menyikapi hal itu) kami sudah coba berikan sentuhan, di antaranya dengan memberikan sembako,” pungkasnya.

Buat kamu yang masih suka keluyuran malam-malam, ditahan dulu deh, Millens! Nah, untuk kamu yang terpaksa harus keluar, coba cari jalan alternatif ya! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024