BerandaHits
Rabu, 8 Mei 2018 15:10

Kronologi Kematian Marsinah dan Pengusutan Kasusnya

Salah satu aksi mengenang perjuangan Marsinah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pabrik enggan menaikkan upah buruh sesuai peraturan. Marsinah menggerakkan kawan-kawannya aksi mogok. Beberapa hari kemudian dia ditemukan tewas di pinggir hutan.

Inibaru.id –  Mengapa kematian seorang buruh pabrik arloji bernama Marsinah menjad isu nasional dan internasional sejak kematiannya hingga hari ini? Dari sisi buruh, kematian Marsinah pada 8 Mei 1993 karena peran besarnya menggerakkan kawan-kawannya menuntut hak adalah simbol abadi perjuangan kaum buruh. Pasalnya, hingga Hari Buruh Sedunia 1 Mei lalu, isu tentang tuntutan hak buruh terus berkumandang.

Nah, agar kamu, khususnya yang termasuk generasi zaman Now, lebih lengkap mengetahui siapa Marsinah sebenarnya, berikut catatan singkat mengenai dirinya dan kronologi kematian hingga pengusutan kasusnya.

Marsinah yang lahir di Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada 10 April 1969 adalah seorang aktivis dan buruh pabrik PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di pinggir hutan di Dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.

Marsinah memperoleh Penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun yang sama. Kasus ini menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO), dikenal sebagai kasus 1973.

Koronologi

Marsinah bersama rekan-rekannya menggelar aksi mogok pada 3-4 Mei 1993 di pabriknya, menuntut PT CPS menaikkan upah buruh sesuai Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur Nomor 50 Tahun 1992.

Tuntutan dipenuhi setelah perundingan yang melibatkan Kanwil Depnaker Sidoarjo dan jajaran Muspika.

Namun, Selasa (4/5/1993) sore, Kodim Sidoarjo melayangkan surat panggilan terhadap 13 rekan Marsinah agar hadir pada Rabu (5 Mei 1993).

Mereka hadir memenuhi panggilan Kodim Sidoarjo. Dalam pertemuan tersebut, 13 rekan Marsinah menyatakan mundur dari PT CPS. Kodim Sidoarjo mengklaim tidak ada paksaan dalam pernyataan mundurnya para buruh itu. Manajemen PT CPS kemudian mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menuntaskan administrasi dan pesangon.

Marsinah yang belum mengetahui hasil pemanggilan 13 rekannya tersebut kemudian berusaha mencari tahu ke Kodim Sidoarjo. Namun, sesampainya di sana penjaga mengatakan 13 rekannya sudah pulang.

Tak puas dengan jawaban personel Kodim Sidoarjo, Marsinah kemudian mencari rekannya, dan bertemu dengan 4 rekannya. Berdasarkan keterangan mereka, keempat rekannya diberhentikan karena dianggap sebagai motor unjuk rasa di PT CPS.

Marsinah kemudian meminta berkas surat pemanggilan Kodim Sidoarjo sebagai bahan untuk protes keesokan harinya. Seusai bertemu rekannya, ia lantas keluar rumah kontrakannya untuk mencari makanan.

Rabu malam, 25 tahun lalu itulah menjadi akhir bagi rekan-rekannya melihat Marsinah. Baru kemudian, pada 8 Mei 1993, jenazah Marsinah ditemukan di gubuk di pinggiran hutan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur.

Sejak semula kasus Marsinah juga tak mulus berjalan. Usaha untuk mengusut kasus Marsinah dengan lebih serius baru dimulai dengan pembentukan Tim Terpadu Bakorstanasda Jatim pada September 1993.

Mengutip Kontras Surabaya, tim tersebut kemudian menangkap 8 petinggi PT CPS secara diam-diam tanpa prosedur resmi, termasuk di antaranya pemilik PT CPS Yudi Susanto dan Kepala Personalia PT CPS, Mutiari (satu-satunya perempuan yang ditangkap).

Delapan belas hari kemudian, keberadaan 8 orang yang ditangkap tim tersebut diketahui sudah ditahan di Polda Jawa Timur. Saat itu, Pengacara Yudi Susanto, Trimoelja D Soerjadi menyebut upaya tersebut sebagai rekayasa aparat Kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah.

Namun secara resmi, tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Satu di antaranya adalah anggota TNI. Hasil penyelidikan polisi kala itu menyebutkan Suprapto (pekerja bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan menggunakan motor di dekat rumah kos Marsinah.

Buruh perempuan muda itu lantas dibawa ke pabrik menggunakan Suzuki Carry putih ke rumah pemilik PT CPS Yudi Susanto di Jalan Puspita Surabaya. Marsinah kemudian dieksekusi oleh satpam CPS bernama Suwono setelah disekap tiga hari.

Begitulah, Millens, seseorang yang memperjuangkan hak hingga harus kehilangan nyawanya memang pantas ditinggikan namanya, bukan? (IB02/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: