BerandaHits
Kamis, 9 Mei 2018 16:34

Mendiami Semarang yang Lebih Hidup

Tugu Muda Semarang dan kesibukan yang menyertainya. (shutterstock)

Kota Semarang baru saja merayakan hari jadinya yang ke-471. Banyak yang berubah, kendati nggak sedikit yang tetap sama. Namun yang pasti, sebagian orang kini menganggap Kota ATLAS semakin nyaman untuk ditinggali.

Inibaru.id - Pernyataan “Semarang Lebih Baik” nampaknya sesuai dengan kondisi Kota Semarang saat ini. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Kota Lunpia sudah semakin banyak berubah. Perubahan-perubahan itu termasuk pembangunan gedung, pembuatan dan perbaikan fasilitas publik, hingga penambahan teknologi untuk memudahkan berbagai kegiatan.

Perubahan-perubahan tersebut memang sudah direncanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang per 20 tahun (2011-2031). Dalam acuan itu, pemerintah membuat kebijakan dalam hal tata ruang, lingkungan, energi, komunikasi, dan pelayanan, agar menjadi semakin baik.

Fira, seorang warga Semarang, mengaku, banyak perubahan di Semarang. Hal itu, lanjutnya, bisa dilihat dari taman kota yang semakin banyak dibenahi dan ditata. Terus juga banyak jalan pedestrian yang sekarang sudah bagus dan berguna.

"Kota Lama juga lebih rapi, bersih, dan bagus untuk wisata,” ujarnya kepada Inibaru.id, belum lama ini.

Simpanglima Semarang. (Wikimedia.org)

Setali tiga uang, Salsa, warga Semarang yang lain, juga merasakan perubahan dari Kota Lunpia yang semakin baik.

“Semarang sekarang sudah jauh lebih baik dari dulu. Sekarang pun sudah ada bus tingkat yang bakal keliling wisata yang ada di Semarang,” ujarnya.

Namun begitu, dia berpendapat, beberapa fasilitas yang sudah ada juga mungkin ada baiknya diperbaiki lagi, misal fasilitas halte bus rapid transit (BRT) Semarang.

"Fasilitas halte BRT Semarang harusnya ditambah. Masak jaraknya (antar-halte BRT) jauh-jauh?” tuturnya.

BRT Semarang melintasi Tugu Muda Semarang. (Tribunnews.com)

Terkait dengan perubahan Semarang sekarang ini, Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro Semarang, Retno Susanti, juga mengakui jika Semarang saat ini sudah banyak berubah, jauh lebih baik.

“Makin banyak fasilitas untuk publik, lebih tertata, dan lebih manusiawi. Apalagi kemarin baru dapat penghargaan Smart City,” ungkapnya via kepada Inibaru.id via telepon, Sabtu (5/5/2018).

Kendati demikian, menurut Retno, Pemkot Semarang masih memiliki banyak PR yang harus diselesaikan, terutama dalam hal tingkat kemacetan lalu lintas Kota Semarang cukup tinggi.

“Kemacetan itu kan berhubungan dengan pembangunan yang mendatangkan banyak orang. Jika mendatangkan banyak orang, harus menyediakan tempat parkir yang cukup,” jelasnya.

Kota Lama Semarang. (Idntimes.com)

Untuk mengurai kemacetan itu, lanjut Retno, Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K Semarang) sempat mengusulkan adanya MRT sebagaimana dibuat di Jakarta.

"MRT itu waktunya lebih bisa diprediksi, lebih efisien,” lanjut dia.

Selain kemacetan, masalah utama yang hampir tiap tahun selalu berulang di Semarang adalah bencana banjir rob. Retno nggak menampik bahwa pemkot saat ini sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalah tersebut, misal dengan pembuatan pompa permanen dan rencana pembuatan tanggul.

Namun, menurutnya, permasalahan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi seluruh warga Semarang. 

"Ya dong, ini tanggung jawab bersama, siapapun yang meninggalinya," pungkas Retno.

Baiklah, hampir semua orang di Semarang mungkin sepakat, Kota Semarang sudah jauh lebih baik dan lebih nyaman untuk ditinggali. Pemerintah membangun, kita dong yang harus merawatnya. Sepakat, Millens? (Putri Rachmawati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: