Inibaru.id – Aplikasi-aplikasi pertemuan online pada masa pandemi corona menjadi sangat populer. Banyak kegiatan resmi seperti kuliah, rapat, seminar, diskusi kerja, hingga konser dilakukan secara daring. Program work from home pun meningkatkan traffic penggunaan masyarakat terhadap aplikasi-aplikasi tersebut.
Mahasiswa S2 Kajian Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Renanda Yafi Atolah atau Ofek juga memanfaatkan aplikasi-aplikasi daring. Beberapa yang sering dia gunakan adalah Zoom, Webex, dan Hangout Meets.
O ya, lewat Hangout Meets pada Minggu (19/4/2020) malam, saya sempat mengikuti diskusi online yang mengundang Ofek sebagai pemateri. Tema diskusi tersebut adalah Kesengsaraan Digital dan Distopia Kita yang diadakan oleh Institut Sosial Humaniora “Tiang Bendera”, Institut Teknologi Bandung (ITB), almamater S1-nya dulu. Pesertanya sekitar 40-an orang.
Menurut laki-laki yang berasal dari Malang, Jawa Timur tersebut, sebenarnya aplikasi-aplikasi daring yang berkembang saat ini nggak memiliki banyak perbedaan. Fitur-fitur yang disediakan pun cenderung mirip.
“Fiturnya kayaknya mirip-mirip aja dan jarang kepake sih. Karena nggak terlalu tahu bedanya, jadi kerasa sama aja, paling berat interface aja wkwk. Enaknya ya cepet aja sih buat video conference,” katanya saat dihubungi via pesan daring.
Pengalaman berbeda dialami oleh mahasiswa Pendidikan Sosiologi Yulia Adiningsih Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pas pertama menggunakan Zoom, dia mengaku agak norak karena masih kebingungan dengan fitur-fitur yang disediakan.
“Cuma rada norak aja pertama kali pakai Zoom di HP. Bingung nggak bisa denger suaranya, ternyata aku mute. Wkwk. Pas udah tahu ya, menarik juga soalnya bisa video call sama orang sebanyak itu,” tuturnya.
Meski begitu, aplikasi pertemuan online juga membuatnya jadi nggak leluasa. Ada kendala-kendala lain terkait jaringan pula yang terkadang-kadang terganggu.
“Nggak seleluasa di nyata sih. Kalau di nyata paling kendalanya waktu. Tapi kalau di daring, kendalanya waktu sama jaringan. Kalau di nyata, bisa tektok-an lancar, kalau di daring karena sadar sewaktu-waktu bisa gangguan jadi lebih mempersingkat penyampainya,” ujarnya.
Kalau menurutmu sendiri, aplikasi-aplikasi pertemuan daring yang mungkin tengah kamu gunakan akhir-akhir ini gimana, Millens? (Isma Swastiningrum/E07)
Baca Juga:
Transformasi Dugderan, Dug Tanpa Der!