BerandaHits
Kamis, 23 Jan 2019 12:31

Komentar JK Terkait Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo

Gubernur NTT berencana akan menutup Taman Nasional Komodo dalam waktu dekat (Youtube/Lost LeBlanc)

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan komentar terhadap rencana penutupan Taman Nasional Pulau Komodo. Menurut JK, ditutup atau tidak, rusa yang ada di Pulau Komodo tetap butuh makan.

Inibaru.id – Belakangan ini kabar rencana penutupan Taman Nasional (TN) Pulau Komodoselama setahun yang diungkapkan Gubernur NTT menyeruak di publik. Penutupan ini didasarkan pada alasan berkurangnya populasi rusa di Pulau Komodo. Menanggapi hal ini, Jusuf Kalla mengatakan ditutup atau tidak, rusa tetap butuh makan.

“Kalau saya lihat ini alasannya Gubernur NTT Viktor ingin memperbanyak atau mengembangbiakkan rusa. Namun, dikunjungi atau tidak dikunjungi rusa tetap butuh makan,” ucap JK seperti ditulis Detik.com, Selasa (22/1/2019).

Pengembangbiakan rusa di Pulau Komodo memang dirasa perlu untuk dilakukan demi memastikan rantai makanan di wilayah tersebut tetap berjalan dengan baik. Perlu diingat, rusa dan kambing adalah salah satu makanan komodo yang merupakan daya tarik utama dari TN Komodo. Hanya saja, JK juga menyebut pengembangbiakan rusa dan kambing juga bisa dilakukan di wilayah lain sehingga perlu dikaji lebih dalam.

Tarif Masuk Pulau Komodo yang Tinggi

Selain membahas tentang rencana penutupan TN Komodo, JK juga memberi komentar atas isu naiknya harga tiket masuk kawasan Pulau Komodo yang cukup kontroversial. Menurut JK, tarif itu sudah memiliki aturan berupa keputusan menteri.

“TN Komodo itu sudah jadi kawasan konservasi sejak zaman dahulu, makanya dijadikan taman nasional yang langsung di bawah kementerian. Soal kenaikan tarif kita melihatnya sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan, sebenarnya selama ini terlalu murah. Tapi kalau soal berapa kenaikannya nanti kan bisa dirundingkan,” jelasnya.

JK juga menyebut adanya kemungkinan harga yang berbeda antara turis asing dan turis domestik.

“Di banyak negara, harga tiket masuk ke taman nasional untuk wisatawan domestik, anak sekolah, dan turis asing bisa saja berbeda. Sebagai contoh, di Kamboja kemarin saya lihat turis harus bayar 50 dollar AS,” pungkas JK.

Rencana penutupan ini memang perlu dikaji lebih jauh. Nggak hanya berfokus pada sektor lingkungan, imbas ke sektor pariwisata juga perlu diperhatikan. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025