BerandaHits
Rabu, 24 Mar 2020 08:00

Kisah dan Kiprah Dua Pemain Asing Pertama PSIS Semarang

Wallace Costa dan Flavio Beck Junior adalah pemain asing PSIS untuk menghadapi kompetisi Liga 1 2020. (Inibaru.id/ Audrian F)

Mereka adalah Arliston de Oliviera dan Wellington Reis. Keduanya berasal dari negara Brazil. Kemampuan mereka yang memukau membawa dampak positif untuk PSIS Semarang.<br>

Inibaru.id ­- Mungkin kamu sudah banyak tahu siapa saja pemain asing yang pernah bermain untuk PSIS Semarang. Misalnya saja Emanuel de Porras, Julio Lopez, dan Ronald Fagundes, atau yang kamu elu-elukan pada saat ini seperti Bruno Silva. Namun tahukah kamu dengan pemain asing pertama yang pernah membela PSIS Semarang?

Mereka adalah Arliston de Oliviera dan Wellington Reis. Kedua pemain berkebangsaan Brazil tersebut datang untuk memperkuat PSIS Semarang dalam mengarungi Kompetisi Liga Indonesia II pada 1995-1996. Rencana PSSI untuk membuat sepak bola makin menarik dengan mendatangkan pemain asing membuat mereka berjodoh dengan PSIS.

Ganang Ismail, bercerita banyak mengenai pemain asing pertama PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Ganang Ismail, selaku manajer PSIS Semarang era 1995-1996 bercerita banyak soal kedua pemain tersebut. Awalnya memang sempat ada pemain asing lain yang datang. Namun mereka nggak lolos karena kemampuannya nggak mumpuni.

“Kalau dulu kan PSSI itu memberi subsidi dulu. Kalau nggak bagus, ya boleh dikembalikan. Terus diberi pemain asing yang lain lagi,” ujar Ganang saat ditemui di kantornya PT Puri Sakti, Senin (16/3).

Menurut arsip Suara Merdeka, Welington dan Arliston tiba di Semarang pada Selasa (14/11/1995). Kala itu mereka langsung dijajal kemampuannya pada latihan ringan di Lapangan Banteng Raider, Srondol, Kota Semarang. Yang mana pada saat itu masih digunakan sebagai lokasi pemusatan latihan PSIS.

Foto Wllington Reis dan Arliston de Oliviera. (Doc. Suara Merdeka)<br>

Pada Kamis (16/11/1995) kedua pemain tersebut dicoba pada pertandingan uji coba melawan Mataram Indocement. Penampilan mereka langsung bikin puas pelatih PSIS Solekan, beserta asistennya, Edi Paryono dan Dullah Rahim. Skor 1-0 untuk kemenangan PSIS juga berawal dari peran Arliston de Oliviera.

Pasca-pertandingan tersebut Ganang mengaku langsung diminta Solekan untuk mengontrak kedua pemain asing tersebut. Ganang pun juga punya kesan terhadap permainan mereka.

“Kalau Wellington itu striker murni. Badannya besar. Dijaga dua pemain bisa lolos. Tendangannya juga cukup keras,” jelas Ganang. “Kalau Arliston itu pemain tengah. Gerakannya lincah. Akurasi tendangannya bagus,” lanjut Ganang.

Arliston dan Wellington bersama sejumlah pemain lokal PSIS lain yang nggak kalah mumpuni. Sebut saja Ahmad Wiryo, Jessie Mustamu hingga Eko Riyadi. Tercatat Wellington mencetak 13 gol, sementara Arliston 7 gol. Itulah mengapa, pertandingan kadang PSIS Semarang yang digelar di Stadion Jatidiri jadi kerap ramai.

Semua hal pasti ada konsekuensinya. Begitu pula yang dikisahkan Ganang kembali mengenai dua pemain asing pertama PSIS tersebut. Karena belum adaptasi dengan kehidupan di Indonesia, dia juga harus memberikan perlakuan khusus.

Salah satu aksi Wellington Reis. (Doc. Suara Merdeka)<br>

“Ya kami harus kasih rumah dan koki sendiri juga. Performanya juga harus kami jaga dengan menyesuaikan makanan,” papar Ganang. Mereka berdua tinggal di Hotel Mahkota, Srondol, selama bermain di PSIS Semarang.

Dalam arsip Suara Merdeka, Kamis (23/8/1996) Wellington Reis punya kesan mendalam dan berniat melanjutkan kiprahnya dengan tim kebanggan Kota Semarang ini.

“Saya sangat suka masyarakat Semarang. Jika saya datang ke Indonesia lagi dengan undangan PSSI, saya pasti akan memilih PSIS. Saya masih cinta Semarang dan PSIS,” ucap Wellington.

Itulah cerita mengenai dua pemain asing pertama PSIS Semarang. Siapa pemain asing favoritmu di PSIS? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: