BerandaHits
Senin, 21 Feb 2021 11:35

Kini Dipakai Kaum Hawa, Dulu High Heels untuk Laki-Laki, lo!

Sepatu hak tinggi awalnya untuk lelaki. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Banyak perempuan yang menyukai sepatu berhak tinggi atau high heels karena dapat menimbulkan kesan tertentu. Padahal, semula sepatu cantik ini diperuntukan untuk kaum Adam, lo! Yap, masyarakat zaman dulu membuat high heels untuk laki-laki.

Inibaru.id – Ada yang percaya dengan memakai sepatu berhak tinggi, perempuan akan tampil beda. Nggak heran mereka akan lebih toleran dengan sensasi sakit yang dideritanya ketika memakainya.

Ya, rasa sakit pada tumit dan ujung jari serta kehati-hatian ketika berjalan seolah menjadi harga yang layak dibayar demi terlihat anggun dalam balutan sepatu berhak tinggi. Beauty is pain, rite?

Eh, tapi, tahukah kamu jika pada awalnya sepatu high heels dibuat untuk menunjang penampilan kaum Adam? Lalu, bagaimana bisa sepatu ini “nyasar” ke lemari perempuan?

Cacatan sejarah menunjukkan, sepatu hak tinggi atau high heels sudah dipakai pada era Mesir Kuno sekitar 3500 SM. Dulunya, sepatu dengan sol tinggi hanya digunakan pada acara keagamaan.

High heels mulai dipakai bangsa Persia pada abad ke-9. Yang memakai sepatu model ini adalah para prajurit berkuda. Tujuannya, agar kaki dapat menguci tumpuan sadel yang mereka pijak. Hal ini penting mengingat mereka harus berkuda sekaligus memanah. Mereka juga perlu sesekali berdiri di atas kuda yang tengah bergerak.

Jadi, dulunya, alas kaki ini khusus untuk pasukan berkuda ya.

Berkembang di Kerajaan Prancis

High Heels Louis XIV. (Metro.co.uk)

Gaya berbusana Persia kemudian dilirik masyarakat Eropa pada abad ke-15. Style ini termasuk high heels yang digunakan tentara berkuda. Begitu masuk Eropa, high heels menjadi simbol status tertentu. Gimana caranya?

Begini, dengan terlihat lebih tinggi, status sosial seseorang juga akan tampak. Seenggaknya itulah pikiran orang Eropa termasuk raja Prancis.

Raja Prancis yang terkenal hobi memakai high heels adalah Louis XIV pada 1600-an. Dia merasa lahir terlalu pendek sehingga selalu memakai hak tinggi. Malu dong jadi raja kok pendek, mungkin begitu yang dipikirkan Louis XIV.

Saking insecure-nya, dia hanya memperbolehkan orang-orang terdekatnya untuk mengenakan high heels merah. Warna inilah yang menjadi favoritnya.

Kamu tentu penasaran mengapa sepatu ini justru menjadi salah stu koleksi perempuan masa kini. Jadi, beberapa perempuan menuntut kesetaraan dengan ikut mengenakan sepatu hak tinggi ini. Rakyat kecil Prancis mulai memakainya.

Hal ini terus berlanjut sehingga para lelaki ogah memakainya karena nggak mau dibilang mirip perempuan. Pada abad ke-18, para lelaki benar-benar berhenti memakainya untuk membedakan diri dengan lawan jenis.

Maka, begitulah akhir dari masa memakai sepatu hak tinggi untuk lelaki. Sampai saat ini, high heels lebih identik dengan perempuan.

Menarik ya, Millens? Jadi, kalau ada lelaki yang mau memakai high heels, jangan dirundung lagi, ya! Mereka kan cuma mau mengembalikan sejarah! Ha-ha. (Bob/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: