BerandaHits
Minggu, 9 Des 2023 20:28

Kepala Otorita IKN Dikukuhkan Undip sebagai Profesor Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dianugerahi gelar Honoris Causa oleh Undip, Sabtu (9/12/2023). (Humas IKN)

Universitas Diponegoro (Undip) menganugerahi gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan (Livable and Sustainable) kepada Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono.

Inibaru.id - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengukuhkan gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan kepada Prof. (H. C. Undip) Ir. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D.

Acara pengukuhan yang dilaksanakan di Gedung Prof. Soedarto SH., pada Sabtu, 9 Desember 2023, dipimpin oleh Ketua Senat Undip, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., dihadiri oleh sivitas akademika dan pejabat.

Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa gelar Honoris Causa diberikan kepada Bambang Susantono sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam pembangunan kota layak huni dan berkelanjutan yang nyaman serta ramah lingkungan.

“Yakni menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya berjudul "Kota Masa Depan di Indonesia dan Asia: Membangun Kota Layak Huni dan Berkelanjutan," Bambang Susantono menguraikan konsep kelayakan huni sebagai kualitas hidup dan kesejahteraan yang didukung oleh sistem pemerintahan yang kuat, akses yang adil ke layanan perkotaan yang efisien, dan infrastruktur berkualitas.

Dalam pidatonya, Bambang Susantono juga memperkenalkan "Pendekatan 5D" yaitu Design (desain), Density (kepadatan), Diversity (keragaman), Digitalization (digitalisasi), dan Decarbonization (dekarbonisasi). (Humas IKN)

“Ide kota layak huni (livable city) menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dalam pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan,” ujar lelaki kelahiran Yogyakarta ini.

Dia menekankan bahwa pertumbuhan kota di Asia, meskipun memberikan peluang ekonomi dan sosial, juga menimbulkan tantangan seperti kesenjangan ekonomi, berkurangnya kohesi sosial, degradasi lingkungan, dan peningkatan risiko bencana.

Dalam pidatonya, Bambang Susantono juga memperkenalkan "Pendekatan 5D" sebagai suatu kerangka kerja yang dapat diterapkan untuk menelaah kondisi perkotaan. Pendekatan ini mencakup lima elemen, yaitu Design (desain), Density (kepadatan), Diversity (keragaman), Digitalization (digitalisasi), dan Decarbonization (dekarbonisasi). Menurutnya, Pendekatan 5D dapat menjadi solusi untuk memperkuat kota yang layak huni dan menelaah aspek-aspek livability sebuah kota.

Penganugerahan gelar Profesor Kehormatan kepada Bambang Susantono diharapkan dapat memberikan inspirasi dan kontribusi lebih lanjut dalam pembangunan kota layak huni dan berkelanjutan di Indonesia dan Asia.

Semoga ide Prof. Bambang bisa direalisasikan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT